Suara.com - Penyerang asing Persipura Jayapura, Yevhen Bokhasvili turut menyoroti ketegangan geopolitik pasca Rusia menginvasi tanah kelahirannya, Ukraina. Dia "menjerit" dan menumpahkan keluh kesahnya.
Ketegangan antara Rusia dan Ukrania pecah setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan negaranya melancarkan operasi militer di Ukraina Timur.
Pemerintah Ukraina pun merespons dengan mengumumkan keadaan darurat yang direspons pemimpin Uni Eropa dengan menggelar pertemuan demi membahas krisis pada Kamis (24/2/2022).
Memuncaknya ketegangan antar dua negara di soroti oleh Yevhen Bokhasvili. Penyerang Persipura asal Ukraina itu menumpahkan keluh kesahnya di media sosial Instagram lewat akun @jeka_beha_10.
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, PM Inggris Desak UEFA Batalkan Final Liga Champions di St Petersburg
Dalam unggahan foto yang menunjukkan peta Ukraina berwarna bendera negara Eropa Timur itu, Yevhen Bokhasvili mengirimkan doa untuk rakyat dan negara Ukraina.
"Sekarang di masa yang sulit, semua Ukraina, semua Ukraina di seluruh dunia, tidak peduli berapa ribu kilometer memisahkan kita masing-masing, kita semua harus bersatu dan lebih kuat dari sebelumnya," tulis Yevhen.
"Hari ini kami memiliki ledakan di tanah kami, di tanah yang damai. Saya lahir dan besar di negara ini, dan saya orang Ukraina!"
"Kami adalah negara budaya yang kuat, dan kami memiliki sejarah dan masa depan kami! Mari kita dukung rakyat kita bersama! tentara kami. Mari kita berdoa untuk Ukraina kita. Kemuliaan bagi Ukraina," tambahnya.
Presiden Vladimir Putin, pada Kamis (24/2/2022) menyatakan meluncurkan operasi militer di wilayah Donbass. Hal ini dilakukan untuk membela milisi pro-Moskow yang berniat memisahkan wilayah itu dari Ukraina.
Baca Juga: Calon Pelatih Baru MU Hadir Langsung saat Setan Merah Imbangi Atletico di Liga Champions
"Saya telah membuat keputusan operasi militer," katanya Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6.00 pagi waktu setempat sebagaimana diwartakan Associated Press (AP).
Sejumlah laporan menyebutkan terdengar suara rentetan tembakan maupun mortir di wilayah Kyiv dan beberapa wilayah lain di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia telah mengumumkan bahwa mereka berhasil melumpuhkan infrastruktur militer di pangkalan udara Ukraina dan "menaklukkan" pertahanan udara mereka.
Sementara itu, sedikitnya delapan orang tewas dan sembilan lainnya terluka akibat tembakan mortir Rusia, ungkap penasihat menteri dalam negeri Ukraina pada Kamis saat Rusia meluncurkan serangan udara dan darat secara besar-besaran di negara tetangganya itu.