Suara.com - Manchester United siap menantang tuan rumah Atletico Madrid pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2021/2022 di Estadio Wanda Metrpolitano, Madrid, Spanyol, Kamis (24/2/2022) dini hari WIB nanti.
Jelang laga penting ini, pelatih interim Manchester United asal Jerman, Ralf Rangnick memuji pencapaian pelatih Atletico asal Argentina, Diego Simeone.
Simeone pada Desember 2021 lalu genap satu dekade menukangi Atletico Madrid. Ia pun menjalani tahun ke-11nya sebagai pelatih Los Colchoneros.
Bersama Simeone, Atletico menjelma sebagai kekuatan yang disegani di Spanyol, menyaingi dominasi Real Madrid dan Barcelona.
Di tangan pelatih berusia 51 tahun itu, Colchoneros telah sukses meraih sederert gelar bergengsi mulai dari Liga Spanyol, Copa del Rey, Liga Europa, Piala Super Eropa, hingga lolos ke final Liga Champions.
Rangnick belum pernah head-to-head langsung dengan Simeone di atas lapangan sebagai pelatih, tapi juru taktik asal Jerman itu tahu persis apa saja yang sudah dikerjakan El Cholo --julukan Diego Simeone-- selama 11 tahun melatih Atletico.
Rangnick berbicara mengenai Simeone dan warisannya dalam skuad Atletico, serta menegaskan kepada timnya untuk bersiap mengimbangi kekuatan Atletico di Metropolitano.
"Pelatih yang hebat. Dalam 11 tahun itu dia (Simeone) telah memenangkan trofi dengan identitas yang jelas dan dengan gaya bermain yang bisa dikenali. Dan saya tidak berpikir ini telah berubah dalam beberapa tahun terakhir," kata Rangnick soal Simeone seperti dilansir Tribal Football, Rabu (23/2/2022).
![Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. [OSCAR DEL POZO / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/23/35563-diego-simeone-atm.jpg)
"Selalu ada sisi emosional dan ini juga mencerminkan karakter manajer - Diego Simeone mungkin salah satu manajer paling emosional di Eropa," sambung pelatih berusia 63 tahun itu.
Baca Juga: Atletico Madrid vs Manchester United Partai Berkualitas, Joao Felix Sudah Tak Sabar Tampil
"Gaya dan cara timnya selalu tampil mencerminkan emosi yang dia coba bawa ke dalam tim, dan inilah intinya. Kami perlu mencocokkan tingkat energi dan emosi di kedua pertandingan, dan inilah yang harus kami waspadai."