Suara.com - Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan, sukses bergabung klub J2 League (kasta kedua kompetisi sepak bola Jepang), Tokyo Verdy. Kabar ini telah diumumkan via laman resmi klub pada Rabu (16/2/2022).
Pratama Arhan didatangkan Tokyo Verdy secara permanen dari PSIS Semarang. Pihak klub menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama Tokyo Verdy mendatangkan pemain dari Asia Tenggara.
Tokyo Verdy segera mengatur jadwal kedatangan Pratama Arhan. Pemain berkaki kidal itu akan menandatangani kontrak setelah pemeriksaan medis dan tindakan pencegahan COVID-19.
Klub J2 League itu mengaku sudah mempertimbangkan dan bernegosiasi untuk mendatangkan Pratama Arhan sejak Agustus 2021. Namun, karena pandemi COVID-19 membuat transfer itu tertunda.
Baca Juga: Ini Penjelasan Agen Soal Kabar Shayne Pattynama yang Akan Bela Timnas Indonesia
Kini, Tokyo Verdy merasa bahagia dan lega bisa mengumumkan Pratama Arhan sebagai rekrutan barunya.
"Kami telah mempertimbangkan dan bernegosiasi untuk akuisisi sejak Agustus tahun lalu, tetapi karena pengaruh penyebaran infeksi virus corona baru, keputusan untuk bergabung telah ditunda hingga waktu ini," bunyi pernyataan Tokyo Verdy.
"Dengan senang hati kami menginformasikan bahwa kami akhirnya siap untuk merilisnya secara resmi," lanjutnya.
Perjuangan Pratama Arhan
Tokyo Verdy memang bukan Manchester United atau Real Madrid sebagai klub hebat dunia. Namun, bagi pesepak bola muda asal Indonesia (20 tahun), bergabung klub asal Jepang merupakan sebuah prestasi tersendiri.
Baca Juga: Formasi Timnas Indonesia Kian Ngeri Usai Shayne Pattynama Bersedia Dinaturalisasi
Apalagi Pratama Arhan bukan berasal dari daerah atau basis sepak bola yang besar. Ya, Arhan berasal dari Blora, di mana klub dari kota itu adalah Persikaba Blora yang tak memiliki prestasi mentereng di sepak bola Indonesia.
Di tambah kondisi ekonomi keluarga yang cukup memprihatinkan. Sang ibunda Arhan, Surati, bahkan harus meminjam uang untuk bisa membelikan sepatu sepak bola.
Namun, berbagai keterbatasan nyatanya bukan menjadi kendala. Tekad dan mimpi besar membuat Arhan terus berusaha maju.
Arhan mulai merantau ke Semarang, Jawa Tengah, untuk menimba ilmu di SSB Terang Bangsa setelah belajar di SSB Putra Mustika Blora.
Sejak di Semarang, bakat Arhan mulai tercium setelah berhasil masuk seleksi PSIS Semarang U-18 hingga promosi ke tim senior. Namanya semakin naik setelah membela Timnas Indonesia U-19 dan kemudian menjadi pemain muda terbaik di Piala AFF 2022.
Seharusnya, kisah Pratama Arhan bisa menjadi motivasi bagi pesepak bola muda Indonesia yang berasal dari kota kecil. Ini menjadi bukti bahwa pemain 'daerah' bisa sukses di kancah nasional hingga berkarier di Liga Jepang.
Tantangan Hebat di Jepang
Bergabung klub Jepang memang sebuah prestasi, tetapi bukan akhir. Arhan justru akan memulai kisah yang baru. Ini bisa menjadi titik awal kisah hebat sang pemain.
Namun, kesuksesan awal ini bisa menjadi bumerang. Jika terlena dengan kesuksesan awal, bisa saja Arhan justru terpuruk. Pemain berkaki kidal ini harus berjuang maksimal dan sebisa mungkin memetik pelajaran dari pendahulunya.
Sudah ada tiga pemain Indonesia yang pernah berkarier di Jepang, yakni Ricky Yacobi (Matsushita Electric FC yang merupakan cikal bakal Gamba Osaka), Stefano Lilipaly (Consadole Sapporo), dan Irfan Bachdim (Ventforet Kofu dan Consadole Sapporo).
Hanya saja, ketiga nama ini kariernya tak panjang. Ricky Yacobi hanya mampu semusim denan catatan enam laga karena kesulitan beradaptasi dengan udara dingin. Lilipaly cuma semusim dengan satu catatan penampilan.
Irfan Bachdim bisa dibilang paling awet karena bertahan sekitar tiga musim. Namun, dia hanya mampu mencatatkan dua pertandingan bersama Ventforet Kofu dan 10 laga bersama Consadole Sapporo.
Ketiga nama di atas bukan nama sembarangan. Mereka gagal berprestasi bukan karena kemampuan yang kurang, tetapi memang ketatnya persaingan. Kini, tantangan tersebut berada di tangan Arhan.
Harapannya, Semoga Tidak Menyerah
Perjuangan Arhan bersama Tokyo Verdy di Liga Jepang tidak akan mudah. Selain adaptasi dengan budaya, makanan, bahasa, dan sebagainya, dia juga harus bersaing dengan para pemain lokal.
Meski demikian, publik tentu berharap Arhan bisa terus berjuang dan menjadi pemain besar di Jepang. Arhan pun pasti bisa karena dia telah membuktikan mampu menjadi andalan Garuda dari kondisi yang tak terduga.
Semangat dan kokohnya mimpi bak kayu jati khas Blora dari Pratama Arhan, semoga tetap menjulang dan tak goyang meski diterpa rimbunnya daun pohon sakura.