Suara.com - Yanto Basna tak membantah bahwa pesepak bola Indonesia kerap disepelekan saat berkarier di luar negeri. Dia pun meminta Pratama Arhan untuk menghapus citra itu dengan pembuktian di atas lapangan.
Pratama Arhan menjadi pesepak bola Indonesia teranyar yang menempuh karier di luar negeri. Dia hengkang dari PSIS Semarang untuk membela klub kasta kedua Jepang (J2 League), Tokyo Verdy.
Yanto Basna mewanti-wanti Pratama Arhan bahwa kemungkinan pemain Indonesia di sepelekan di luar negeri tetap ada. Dia menyampaikan itu sesuai pengalamannya.
Mantan pemain Sriwijaya FC itu merasakan sendiri bagaimana citra pesepak bola Tanah Air kurang dihargai di luar negeri ketika pertama kali merumput di Thailand.
Baca Juga: Petinggi J-League Sebut Liga Jepang Bisa Jadi Bantu Loncatan Pratama Arhan ke Eropa
Ia mengaku banyak pemain-pemain Thailand yang menganggap sebelah mata pemain Indonesia. Oleh sebab itu, ia berharap Arhan bisa membaca situasi dan membuktikan pesepakbola Indonesia punya kualitas.
"Ketika saya sampai di sana (Thailand), memang dari kacamata orang Thailand, melihat kita orang Indonesia, agak sedikit disepelekan. Nah itu sempat buat saya down, pasti dialami Pratama Arhan," kata Yanto Basna saat berbincang di Twitter Spaces bersama PSSI Pers, Senin (22/2/2022).
"Itu harus disiapkan, karena memang kita harus terima bahwa level kita di bawah. Tapi bagaimana pemain motivasinya bahwa kita ke sini (luar negeri) bukan untuk gagal," terangnya.
Selain itu, Basna juga mengingatkan bahwa kedatangan Arhan ke Jepang dengan status pemain asing tak perduli dari manapun berasal. Tentunya, klub ingin bukti bahwa sang pemain benar-benar memiliki kualitas.
"Pemain asing, memang benar ketika keluar dari Indonesia, main di negara lain, memang posisi pemain asing ya kalau datang tak bisa bilang dari ASEAN. Pemain asing ya pemain asing, memang itu realita," ungkapnya.
Baca Juga: Pratama Arhan Masuk 10 Besar Pemain Termahal Tokyo Verdy, Honornya Segini Loh!
"Tapi, itu bukan jadi beban, dulu saya sempat jadikan beban. Setelah adaptasi akhirnya menjadi motivasi, saya pemain asing, main jelek bisa tak dapat klub atau susah dapat tim, atau kontrak turun," pungkasnya.
Adapun Yanto Basna sudah kenyang pengalaman merumput di Thailand sejak 2018. Di tahun pertamanya ia memperkuat Khon Khaen selama satu musim.
Kemudian, ia pindah ke Sukothai FC yang berkompetisi di kasta teratas Liga Thailand. Setelah itu, ia hijrah ke PT Prachuap.
Saat ini dilaporkan kontrak pemain 26 tahun itu bersama PT Prachuap tidak diperpanjang akibat cedera lutut kanan yang dideritanya.