Infografis
Suara.com - Laga big match antara Inter Milan vs Liverpool akan tersaji di leg pertama babak 16 besar Liga Champions musim ini. Duel tim papan atas Serie A dengan Liga Premier itu akan digelar di Stadio Giuseppe Meazza, Kamis (17/2/2022), dini hari WIB.
Tercatat, Inter Milan dan Liverpool sudah empat kali berhadapan di kompetisi Eropa. Artinya, laga di leg pertama babak 16 besar Liga Champions kali ini menjadi yang kelima bagi kedua kubu.
Pertemuan Inter dengan Liverpool di kancah Eropa pertama kali terjadi pada tahun 1965, ketika Liga Champions masih bernama European Cup. Di era sepak bola modern, keduanya berhadapan di tahun 2008, di babak 16 besar.
![Pemain Liverpool Virgil van Dijk rayakan golnya ke gawang Southampton dalam pertandingan Liga Premier Inggris di Anfield, Sabtu (27/11/2021). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/27/37434-virgil-van-dijk-liverpool.jpg)
Pertemuan tersebut merupakan mimpi buruk bagi Inter Milan, di mana Nerazzurri disingkirkan The Reds dengan agregat tiga gol tanpa balas.
Inter dibantai 0-2 di Anfield, dan dipaksa berlutut dengan skor 0-1 di stadion kebanggaan mereka, Giuseppe Meazza.
Dari empat pertemuan di tahun 1965 dan 2008, Liverpool unggul dengan mencatatkan tiga kali kemenangan atas Inter. Sementara Nerazzurri hanya sekali mengalahkan Liverpool.
Namun harus diakui jika pertemuan terakhir kedua tim sudah lebih dari satu dekade. Dengan kata lain catatan tersebut hanya sekedar catatan dan tidak akan memengaruhi laga kali ini.
Liverpool yang mengantongi kemenangan di lima pertandingan terakhirnya di kompetisi domestik pastinya bakal tampil penuh percaya diri. Meski di kandang lawan.
Performa Liverpool bisa dikatakan lebih baik dari Inter, yang di laga terakhirnya di kancah domestik ditahan imbang Napoli 1-1, pastinya menjadi motivasi penting bagi pasukan Jurgen Klopp dalam lawatan mereka ke Giuseppe Meazza.
Baca Juga: Karim Benzema Puji Lionel Messi Setinggi Langit Jelang PSG vs Real Madrid
Namun yang tidak bisa dilupakan kedua kubu adalah laga ini bisa menentukan nasib mereka di kompetisi kasta tertinggi benua biru. Karena berbeda dari musim sebelumnya, fase gugur Liga Champions musim ini tidak mengenal gol tandang.
