Suara.com - Makan Konate keluar sebagai penyelamat Persija Jakarta saat menghadapi Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-25 BRI Liga 1 2021/2022. Dia merasa senang dan bersyukur.
Persija Jakarta nyaris dipermalukan Persebaya dalam laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (14/2/2022) malam WIB.
Sempat unggul cepat, Macan Kemayoran beralik tertinggal 1-3 sebelum dua gol menit akhir dari Makan Konate menyegel satu poin bagi mereka sekaligus bikin Persebaya gigit jari.
Persija sempat unggul cepat lewat Marko Simic pada menit ke-2 sebelum disamakan Persebaya 12 menit kemudian lewat penalti Taisei Marukawa.
Baca Juga: Persita Dihantam Covid-19 Jelang Hadapi Arema FC, 6 Pemain Absen
Persebaya berbalik unggul 2-1 saat babak kedua berjalan tiga menit lewat sepakan Riky Kambuaya dan memperlebar keunggulan 3-1 lewat Samsul Arif.
Di saat Persija sepertinya akan kalah, Makan Konate yang merupakan eks Persebaya, muncul sebagai juru selamat klub Ibu Kota yang harus bermain dengan 10 orang sejak menit 65 akibat Ryuji Utomo dikartu merah.
Dia mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-86 dan dan 90+6. Gol penyama kedudukan dia ciptakan lewat tendangan penalti.
Usai laga, Makan Konate bersyukur bisa membantu Persija dengan golnya. Di luar itu, dia menganggap penampilan bagusnya juga terbantu oleh kerjasama tim.
"Dalam pertandingan kami kekurangan satu pemain, tapi kami tetap bekerja keras, Alhamdulillah kami bisa mendapat satu poin meski lawan 11 pemain," kata Makan Konate usai laga.
Baca Juga: Hadapi Bhayangkara FC, Borneo FC Dapat Kekuatan Tambahan
"Sangat berat pertandingan ini, el clasico, Persija-Persebaya itu sangat berat. Alhamudlillah dapat 1 poin, 10 lawan 11," terang pemain yang juga sempat berbaju Persebaya itu.
Sementara itu, ucapan terima kasih disampaikan asisten pelatih Persija, Ferdiansyah, untuk Makan Konate. Menurutnya, Konate berhasil menjaga konsistensi permainan meski sempat terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Terima kasih untuk Konate. Dia bermain cukup baik, meski memang masa persiapan kami kurang efektif karena beberapa hari terakhir mereka harus menjalani karantina," pungkasnya.