Suara.com - Manajer Manchester City, Pep Guardiola menjawab dengan tegas bahwa dirinya tak mungkin memimpin The Citizen untuk waktu lama layaknya Sir Alex Ferguson di Manchester United.
Kontrak Pep Guardiola bersama Manchester City tinggal tersisa satu setengah tahun lagi. Sejak menakhodai The Citizen pada Juli 2016, dia terbukti memberikan kesuksesan besar kepada rival sekota Manchester United itu.
Pep Guardiola tercatat sudah memberikan 10 trofi dalam lima tahun terakhir untuk Manchester City. Rinciannya: 3 Liga Inggris, 1 Piala FA, 4 Piala Liga, serta 2 Community Shield.
Musim ini, Pep Guardiola tengah berjuang membawa Manchester City merengkuh trofi Liga Inggris kedelapan sepanjang sejarah klub, plus jadi kampiun Liga Champions untuk kali pertama.
Baca Juga: Man City Tanpa Jack Grealish Hadapi Sporting Lisbon di Liga Champions
Kendati terbukti sukses membesut City, Pep Guardiola nyatanya tidak menggaransi bahwa dirinya bakal bertahan di Stadion Etihad saat kontraknya berakhir pada 2023.
Dia menegaskan tak bisa seperti Sir Alex Ferguson yang selama 26 tahun membesut Manchester United. Merujuk Transfermarkt, rata-rata Guardiola melatih satu klub hanyalah 3,4 tahun.
"Saya tidak akan menjadi Sir Alex Ferguson, jangan khawatir. Satu setengah tahun [kontrak tersisa] adalah waktu yang lama dalam sepak bola," kata Pep Guardiola dalam konferensi pers jelang laga kontra Sporting di 16 besar Liga Champions, dikutip dari Manchester Evening News, Selasa (15/2/2022).
Pep menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah menjaga harmonisasi tim agar bisa meraih hasil maksimal di segala kompetisi yang masih diikuti Manchester City musim ini.
Terdekat, Manchester City sudah ditunggu laga kontra Sporting Lisbon dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Pertandingan itu akan berlangsung di Estádio José Alvalade, Lisbon, Portugal, Rabu (16/2/2022) pukul 03.00 WIB.
Baca Juga: Ditanya Gareth Bale Bakal Main atau Tidak di Laga PSG Vs Real Madrid, Carlo Ancelotti: Enggak Tahu
"Harmoni ini membantu, 20 pertandingan terakhir kami menang 18 kali dan kalah satu kali di Leipzig ketika kami tidak mempertaruhkan apapun," kata Pep Guardiola.
"Pada akhirnya, menang atau kalah adalah acak, Anda tidak tahu apa yang terjadi. Saat kita bersama, kita coba untuk mengalahkan lawan dan tersenyum lebar," tambahnya.