Suara.com - Manajer Tottenham Hotspur Antonio Conte mengatakan klub tersebut menghadapi tantangan "mustahil" untuk lolos ke Liga Champions musim depan setelah penurunan performa baru-baru ini.
Tottenham menderita kekalahan ketiga mereka berturut-turut pada Liga Premier, Minggu, kalah 0-2 dari Wolverhampton Wanderers dan turun ke urutan delapan pada klasemen sementara dengan 36 poin setelah 22 pertandingan.
Conte tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan liga pertamanya setelah mengambil tugas di Tottenham pada November, namun optimisme yang ditimbulkan dengan cepat memudar.
"Ketika Anda kalah dua pertandingan di kandang dan melawan Chelsea, bagi satu tim yang ingin lolos ke Liga Champions, itu tidak mungkin terjadi," kata Conte kepada Sky Sports, Minggu, yang dikutip Antara dari Reuters, Senin (14/2/2022).
Baca Juga: PSG vs Madrid: Benzema dan Mendy Masuk Skuad, Pasukan Ancelotti Lengkap
"Kami tahu kami harus berjuang untuk membangun sesuatu yang penting dengan situasi ini namun penting untuk mengetahui situasinya. Mungkin penggemar kami seharusnya tidak kecewa dengan kekalahan tersebut, mereka seharusnya berusaha dan mendorong kami dan tetap di belakang kami.
"Para pemain perlu menemukan atmosfir yang tepat dan merasa tidak ada tekanan mengenai target yang pada saat ini tidak bisa Anda capai. Saya sudah mengatakan ini sejak kedatangan saya."
Kekalahan pada Minggu menandai pertama kalinya Conte kalah dalam tiga pertandingan liga berturut-turut sejak hari-harinya menangani Atalanta pada November 2009.
Tottenham terpaut lima poin dari tim tempat keempat West Ham United, meskipun klub London utara itu mempunyai tiga pertandingan di tangan dibanding Hammers.
"Kami harus realistis dan bersama," tambah Conte dalam konferensi pers.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Tottenham Dipermalukan Wolves Dua Gol Tanpa Balas di London
"Para penggemar harus mengerti untuk bersabar, untuk menunggu untuk membangun kembali ke situasi yang biasa mereka alami di masa lalu.
"Kami bekerja keras dengan para pemain dan ada komitmen besar namun ini tidak cukup jika kami ingin menjadi kompetitif. Kami harus menunggu."