Suara.com - Nama Tijjani Reijnders menjadi perbincangan setelah Shin Tae-yong dilaporkan mengusulkan namanya untuk dinaturalisasi. Lantas, bagaimana profil dari pemain rekomendasi pelatih Timnas Indonesia itu?
Kabar mengejutkan datang dengan munculnya nama Tijjani Reijnders di sela-sela program naturalisasi yang dicanangkan oleh PSSI dan Timnas Indonesia.
Nama pemain yang membela AZ Alkmaar ini disebut oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani seiring keputusan PSSI tak melanjutkan proses naturalisasi Kevin Diks dan Mees Hilgers.
PSSI tak lagi melanjutkan proses naturalisasi Kevin Diks dan Mees Hilgers dikarenakan kedua pemain ini tak mendapat restu dari orang tua bermain untuk Timnas Indonesia.
Baca Juga: Segera Bela Timnas Indonesia, Jordi Amat Buka Peluang untuk Lanjutkan Karier di Klub Asia
Batal dinaturalisasi kedua pemain ini membuat Shin Tae-yong lantas mengusulkan nama lain ke PSSI, yakni Tijjani Reijnders.
Hasani Abdulgani bahkan telah melempar kode bahwa pemain yang dimaksud adalah Tijjani Reijnders. Ia dan beserta timnya pun akan memeriksa dokumen-dokumen yang dimilikinya.
Lantas, siapakah sosok asli dari Tijjani Reijnders itu? Dari siapakah darah Indonesia ia dapatkan?
Tijjani Reijnders, Gelandang Serang Idaman Shin Tae-yong
Tijjani Reijnders merupakan pemain yang berposisi sebagai gelandang serang di klub kenamaan Eredivisie Belanda, AZ Alkmaar.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Batal ke Piala AFF, Pemain yang Bebas Covid-19 Dipulangkan ke Klub
Ia lahir di Zwolle pada 29 Juli 1998 atau 23 tahun yang lalu. Adapun darah Indonesia yang mengalir di tubuhnya didapatkan dari sang ibu yang merupakan orang Maluku.
Kiprah Reijnders di kancah sepak bola telah bermula sejak muda, di mana ia mengawali karier bersama tim muda FC Twente.
Hanya saja ia bermain di FC Twente hingga tim U-17 sebelum dilepas ke CSV ’28 dan bermain selama satu tahun sejak 2015 hingga 2016.
Pada 2016, Reijnders bergabung tim tanah kelahirannya. PEC Zwolle U-19 di mana ia lantas naik tingkat dan tampil di tim utama klub Eredivisie itu.
Di PEC Zwolle pun Reijnders hanya bermain satu tahun saja. Pada 2017, ia menyeberang ke tim U-21 AZ Alkmaar dan naik ke tim utama pada 2018.
Pada 2020, ia sempat dipinjamkan ke RKC Waalwijk selama enam bulan yakni sejak Januari hingga Juni. Setelahnya anak dari eks penyerang FC Zwolle, Martin Reijnders, ini kembali ke AZ Alkmaar dan bermain di tim utama.
Dilansir dari situs Transfermarkt, Reijnders telah memiliki jumlah penampilan yang cukup mumpuni di kancah profesional.
Di usia yang baru 23 tahun saja, Reijnders telah bermain sebanyak 64 laga di level profesional dengan torehan dua gol dan empat assist.
Sedangkan catatan Reijnders terbilang mentereng di tim kelompok umur, di mana saat membela AZ Alkmaar U-21, ia mampu melesakkan 19 gol dan 13 assist dari 92 penampilan.
Kini, Reijnders kerap menjadi andalan AZ Alkmaar di segala ajang yang diikuti. Tercatat untuk musim 2021-2022, ia telah tampil sebanyak 20 kali di kancah Eredivisie Belanda dengan sumbangsih dua gol dan dua assist.
Selain itu, Reijnders juga menjadi andalan di kancah Eropa di musim ini kala AZ Alkmaar bermain di panggung UEFA Conference League dengan total lima penampilan.
Dengan kata lain, Shin Tae-yong cukup jeli untuk melihat kualitas yang dimiliki Reijnders. Naturalisasinya sendiri diyakini menjadi jawaban kebutuhan juru taktik asal Korea Selatan itu akan gelandang serang atau Playmaker.
Saat ini, Timnas Indonesia senior tak memiliki sosok Playmaker andal. Sehingga jelang Kualifikasi Piala Asia 2023, Shin Tae-yong berharap proses naturalisasi Tijjani Reijnders segera rampung.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas