"Tim compang-camping hanya 12 orang dipaksa masuk DSP (Daftar Susunan Pemain), lawannya lebih komplit, jelas faktor keadilannya diabaikan," kata Bung Towel.
"Jadi tak salah Madura United lewat presidennya menilai bahwa kompetisi ini asal main saja. Karena dipaksakan untuk tetap bermain, karena PT LIB analoginya tak bisa rem mendadak karena ada gerbong-erbong lain yang ditarik."
"Artinya mereka hanya mementingkan aspek bisnis sepak bolanya, sedangkan aspek sportingnya hanya berdalih Regulasi BRI Liga 1 pasal 52 ayat 7," pungkasnya.
Batalnya timnas Indonesia U-23 mengikuti Piala AFF U-23 2022 membuat Garuda Muda dipastikan gagal mempertahankan gelar yang diraih pada edisi 2019.
Tiga tahun lalu, timnas Indonesia berhasil menjadi yang terbaik di ajang tersebut setelah mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja pada 28 Februari 2019.