Suara.com - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) diterpas isu soal naturalisasi. Sebelumnya eks pemain Currans Ferns menyampaikan kritikan terkait hal itu.
Currans Ferns menilai FAM telah memberikan perlakuan 'istimewa' kepada calon naturalisasi yang mengaku berdarah Malaysia.
Menanggapi kabar itu, Sekjen FAM Mohd Saifuddin Abu Bakar menyebutkan bahwa pihak federasi hanya mendukung dua pemain untuk melakukan naturaliasasi, yakni Guilherme de Paula dan Liridon Krasniqi.
Soal naturalisasi lainnya, dilakukan dari dukungan klub dan FAM bukan sebagai perantaranya. Pihak federasi kembali menegaskan naturalisasi untuk timnas saat ini baru dihentikan sementara.
Baca Juga: Jadi Lawan Timnas Indonesia di Piala AFF U-23, Myanmar Diperkuat Pemain Liga Spanyol
"Status kewarganegaraan adalah isu berkaitan di bawah Kementerian Dalam Negeri menerusi Jabatan Registrasi Negara dan FAM tidak ada kaitan dalam usaha untuk meloloskan kewarganegaraan kepada pemain import di Liga Malaysua," ucap Saifuddin dikutip dari utusan.com.my pada Kamis (10/2/2022).
"FAM hanya melakukan proses itu ketika Liridon dan De Paula menerusi program naturalisasi sebelumnya."
"Bagaimanapun, program itu sudah dihentikan untuk sementara waktu. Namun, FAM tidak menghalangi jika ada klub Liga Malaysia yang mau melakukan naturalisasi untuk pemain import mereka," sambungnya lagi.
Sebelumnya Sri Pahang FC melakukan pengajuan untuk dua pemainnya Lee Tuck dan Sergio Aguero. Keduanya sudah menetap lebih lima tahun di Malaysia.
Namun urusan itu disebut berada di luar kendali FAM, karena mendapatkan dukungan dari klub, bukan untuk skuad Harimau Malaya.
Baca Juga: Media Vietnam Remehkan 3 Pemain Timnas Indonesia U-23, Sebut Keberatan Nama
Terlepas dari itu, keputusan Malaysia itu berbanding terbalik dengan timnas Indonesia. Diketahui PSSI saat ini sedang mengupayakan untuk menaturalisasi empat pemain keturunan.
Keempat pemain tersebut adalah Jordi Amat, Kevin Diks, Mees Hilgers, dan Sandy Walsh. Nama Ragnar Oratmangoen juga sempat masuk, tapi kini dicoret kembali.