Fakta Menarik Ragnar Oratmangoen, Pemain yang Batal Dinaturalisasi Indonesia Ternyata Keponakan Duta Besar

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 09 Februari 2022 | 18:15 WIB
Fakta Menarik Ragnar Oratmangoen, Pemain yang Batal Dinaturalisasi Indonesia Ternyata Keponakan Duta Besar
Ragnar Oratmangoen, penyerang klub Eredivisie Belanda, Go Ahead Eagles. [Instagram/@0ratmangoen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakta baru dari pemain keturunan Indonesia-Belanda, Ragnar Oratmangoen, kembali bermunculan belakangan ini.

Setelah muncul kabar bahwa Ragnar Oratmangoen batal direkrut timnas Indonesia, kini ada sejumlah berita lain yang berembus.

Di sosial media, muncul kabar bahwa Ragnar Oratmangoen merupakan keponakan dari Duta Besar Luar Biasa Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, China.

Ragnar Oratmangoen di laga Go Ahead Eagles vs Heerenveen (@0ratmangoen)
Ragnar Oratmangoen di laga Go Ahead Eagles vs Heerenveen (@0ratmangoen)

Saat ini, jabatan Duta Besar RI untuk Tiongkok diduduki oleh Djauhari Oratmangoen. Lelaki berusia 64 tahun itu kabarnya adalah paman dari Ragnar Oratmangoen.

Baca Juga: Coret Pemain AS, Malaysia Tambah 4 Amunisi Baru Jelang Piala AFF U-23 2022

Kabar ini diperkuat dengan garis keturunan Ragnar Oratmangoen yang berasal dari Maluku, terutama nama marga keduanya yang sama.

Selain itu, apabila mendalami lebih lanjut relasi kekeluargaan di antara Ragnar dan Djauhari, keduanya juga saling mengikuti di Instagram.

“Kalau dibilang dekat dengan Indonesia, khususnya Maluku, ya memang sangat dekat dan banyak keluarganya di sana,” tulis Football Talentnesia.

“Yang paling dekat dengan Ragnar ini ia keponakan Pak Dubes RI untuk Tiongkok. Beliau adalah paman dari Ragnar,” lanjutnya.

Saat ini Djauhari Oratmangoen, yang dikabarkan sebagai paman Ragnar, menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Tiongkok yang ke-12. Jabatan itu telah dipegang Djauhari sejak 20 Februari 2018.

Baca Juga: Kembali Dilirik Shin Tae-yong, Kevin Diks Catatkan Nilai Transfer Tertinggi Selama Kariernya

Sebelum ditunjuk sebagai Dubes RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangoen sempat menjabat sebagai Dubes RI untuk Rusia pada 2011 hingga 2016.

Setelah menyelesaikan tugasnya di Rusia, Djauhari kemudian mendapat jabatan sebagai Staf Khusus Menteri Luar Negeri pada 2016 hingga 2018.

Selama bertugas di China, Djauhari sukses menorehkan sejumlah prestasi. Salah satunya yakni mendapatkan gelar profesor kehormatan dari Dalian University of Foreign Language (DUFL).

Menurut Rektor DUFL, Djuhari dinilai sebagai seorang diplomat berpengalaman yang berperan penting dalam meningkatkan hubungan bilateral antara China dan Indonesia.

Sebab, sejak tahun 2016, sudah ada 61 mahasiswa asal Indonesia yang melanjutkan studi di kampus DUFL yang berada di Kota Dalian, Provinsi, Liaoning.

Sejak menjabat sebagai Dubes RI untuk China pada 2018, Djauhari juga sukses meningkatkan kemitraan antara China dan Indonesia secara signifikan.

Selama masa pandemi, Djauhari juga berhasil menjalin diplomasi vaksin untuk membantu pencegahan pandemi dan pemulihan ekonomi di Indonesia.

[Penulis: Muh Adif Setiawan]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI