Suara.com - Asisten pelatih Persebaya Surabaya, Mustaqim menyatakan hasil tes usap PCR positif di antara para pemain kuncinya sangat mengganggu persiapan timnya, sehingga mereka akhirnya tak berdaya melawan tim papan bawah Persipura Jayapura dan tumbang 0-2, dalam laga pekan ke-23 BRI Liga 1 di Stadion Ngurah Rai, Bali, Minggu (6/2/2022) malam WIB.
"Tidak adanya pemain pilar akibat dinyatakan positif COVID-19 itu sangat mengacukan kami sebenarnya," ucap Mustaqim seperti dikutip dari BeritaJatim --jaringan Suara.com, Senin (7/2/2022).
Dua gol yang dicetak Yevhen Bokhashvili menjadi pembeda bagi Persipura atas Persebaya di laga tersebut.
Menurut Mustaqim, absennya pemain-pemain pilar Persebaya macam Taisei Marukawa, Bruno Moreira, hingga Arsenio Valpoort membuat lini serang timnya kurang tenang di depan gawang lawan.
Baca Juga: Menang Mencolok atas Persiraja, Widodo C Putro Apresiasi Pemain Persita Tampil Spartan
Meski memiliki sejumlah peluang, Persebaya gagal mencetak gol termasuk ketika sepakan kaki kiri Marselino Ferdinan menerpa tiang gawang, serta dua peluang emas pemain debutan Ruy Arianto di awal babak pertama.
"Pemain sudah berjuang maksimal dan tampil semangat meski tampil seadanya. Tapi inilah sepak bola, dan kali ini kami gagal menang," ucap Mustaqim.
Cak Taqim, panggilan akrabnya, mengakui timnya sempat bingung saat hasil tes usap PCR muncul, dengan beberapa pemain yang sejatinya segar bugar dinyatakan positif COVID-19, termasuk pelatih kepala Aji Santoso.
"Kami ingin membuktikan hasil itu dengan melakukan tes mandiri dari salah satu rumah sakit di Bali. Hasilnya, Marukawa, Bruno, Alwi Slamat, Arif Satria dan beberapa nama lain negatif. Tapi, kami tidak bisa memainkan mereka sebab yang menjadi acuan adalah versi PT LIB," keluh Mustaqim.
Kebingungan Persebaya tak sampai di situ. Sebab dua pemain yang sebelumnya dinyatakan positif, yaitu Samsul Arif dan M Hidayat juga mendapati hasil tes ulang negatif.
Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Jinakkan Persib Bandung, Bhayangkara FC Naik Lagi ke Puncak Klasemen BRI Liga 1
"Mereka tidak sempat ikut latihan karena hasil awal positif. Ini sangat-sangat membingungkan kami, sebab yang menentukan pemain bisa tampil atau tidak bukan pelatih, melainkan tes PCR," ketus Mustaqim.
"Kami yakin tim-tim lainnya juga merasakan demikian. Sekali lagi, kami harapkan ada solusi dari PSSI dan PT LIB menyikapi persoalan ini," harapnya.
Demi mencukupi skuad, Persebaya pun harus memainkan dua pemain belia, Ruy Arianto dan Widi Syarief saat melawan Persipura. Padahal, keduanya sebelumnya tidak pernah masuk line-up Persebaya, baik inti maupun cadangan.
"Karena darurat, mereka masuk tim dan sama-sama main. Ruy di babak pertama, Widi di babak kedua. Ini perdana mereka tampil, bahkan di Liga 3 pun belum pernah merasakan," tandas Mustaqim.