Infografis
Suara.com - Persija tak khawatir tampil tanpa kapten sekaligus penjaga gawang utama Andritany Ardhiyasa yang dinyatakan positif COVID-19 usai menjalani tes usap PCR pada Rabu (2/2/2022).
"Andritany memang banyak membantu tim dengan penyelamatan-penyelamatannya. Namun, semua kiper Persija juga bisa melakukan yang terbaik, bukan cuma Andritany," kata asisten pelatih Persija Ferdiansyah dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/2/2022).
Karena positif COVID-19, Andritany tidak dapat memperkuat Persija pada laga melawan Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, esok Sabtu pukul 20.45 WIB.
Andritany sudah tampil pada 18 laga dari 22 pertandingan Persija dalam Liga 1 musim ini.
Baca Juga: Tak Ingin Dipecundangi Persija, Pelatih Arema FC: Kami Akan Lakukan Segalanya Demi Tiga Poin
Ketika kiper berusia 30 tahun itu absen, Persija biasanya menurunkan Andixi Lenzivio.
Adixi bermain empat kali untuk skuad "Macan Kemayoran" pada Liga 1 Indonesia musim ini. Menariknya, ketika dia turun, Persija belum pernah kalah. Terakhir kali Adixi bermain untuk Persija adalah saat Marko Simic dan kawan-kawan menundukkan Persiraja 1-0 pada 2 Oktober 2021.
Persija memang tengah goyah lantaran dihantam kasus COVID-19 di Bali.
Awalnya, pemain sayap Riko Simanjuntak masuk karantina pada 26 Januari 2022, yang kemudian dinyatakan sembuh Kamis (3/2/2022).
Kemudian, bek Maman Abdurahman yang sampai hari ini masih dipisahkan dari rekan-rekannya. Lalu, berdasarkan hasil tes usap PCR pada Rabu (2/2), giliran Andritany, Samuel dan Ismed yang diketahui mengidap COVID-19. Keesokan harinya, Persija mendapatkan kabar Makan Konate menderita penyakit serupa.
Baca Juga: Banyak Pemain Persija Absen, Arema FC Tak Mau Remehkan Macan Kemayoran
Kabar buruk belum selesai lantaran pelatih kepala Persija, Sudirman dan pelatih kiper Ahmad Fauzi juga positif COVID-19.
"Sejak kasus pertama di tim sebenarnya manajemen sudah keluarkan kebijakan melarang semua anggota tim melakukan kegiatan di luar latihan. Akan tetapi, penyebaran dalam tim sulit untuk dihindari. Ini rangkaian dari kasus pertama lalu karena masa inkubasi virus pada setiap orang berbeda-beda," pungkas Ferdiansyah seperti dimuat Antara.
