Satu Sponsor Resmi Manchester City Terindikasi Perusahaan Bodong, Tak Punya Kantor dan Karyawan

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 29 Januari 2022 | 21:43 WIB
Satu Sponsor Resmi Manchester City Terindikasi Perusahaan Bodong, Tak Punya Kantor dan Karyawan
Gelandang Manchester City, Riyad Mahrez (tengah) melakukan selebrasi setelah membawa timnya menyamakan kedudukan 1-1 dalam laga pekan ke-21 Liga Inggris antara Arsenal vs Manchester City di Stadion Emirates, London pada 1 Januari 2022. Adrian DENNIS / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manchester City kembali menjadi sorotan. Setelah "tertipu" perusahaan kriptokurensi abal-abal yakni 3Key, The Citizen kembali diterpa isu serupa terkait sponsor resmi mereka lainnya.

Melansir Off The Pitch, Sabtu (29/1/2022), Manchester City dicurigai juga bekerja sama dengan sponsor yang perusahannya bahkan tak memiliki kantor, staf, dan produk aktif di pasaran.

Perusahan tersebut adalah Wegam yang pertama kali bekerja sama dengan Manchester City pada 2015 sebagai “Mitra Pembayaran Kartu Akustik Tanpa Kontak Resmi Klub” dan memperpanjang kesepakatan empat tahun kemudian.

Wega dilaporkan memang sempat terlibat dalam aktivitas pemasaran dengan Manchester City pada masa lalu, tetapi saat ini tak menawarkan produk apapun.

Baca Juga: Gantikan Ranieri, Roy Hodgson Kaul Jadi Juru Selamat Watford

Perusahaan ini juga sebelumnya aktif di Qatar dengan meluncurkan "Piala Dunia eSports" yang direncanakan berlangsung paralel dengan Piala Dunia 2022 sesungguhnya.

Wega sempat mengumumkan bahwa hadiah "Piala Dunia eSports ini berjumlah 15 juta dolar AS tetapi detail turnamen tersebut hingga kini tak jelas, dan pejabat Piala Dunia 2022 mengklaim tak tahu menahu.

Off The Pitch menanyai Manchester City tentang kemitraan selama tujuh tahun dengan Wega dan manfaatnya bagi klub, tetapi The Citizen memilih bungkam.

Wega selaku perusahaan yang menjadi partner resmi Manchester City semakin dicurigai bodong setelah dalam proses penyelidikan, Off The Pitch menemukan fakta mengejutkan.

Wega mencantumkan alamatnya di Swiss, tetapi memberikan nomor telepon Manchester yang tidak aktif untuk dihubungi. Alamatnya untuk korespondensi Inggris adalah pusat kotak surat di Paddington, London, di mana orang bisa mendaftarkan hingga dua perusahaan dengan biaya hanya 30 dolar per bulan.

Baca Juga: Profil Julian Alvarez, Pemain Argentina yang Digadang-gadang sebagai Suksesor Sergio Aguero di Manchester City

Terkait karyawan, Off The Pitch tak bisa menemukan staf dari perusahaan tersebut di LinkedIn atau situs pencarian kerja lainnya.

Patrick Moynier, terdaftar sebagai presiden Wega di situs web City, menyebut dirinya sebagai Administrator Truxtun Capital di LinkedIn.

Ada empat karyawan Truxtun terkait lainnya di LinkedIn, beberapa di antaranya tampaknya memiliki beberapa pekerjaan simultan. Tapi, tak satu pun dari lima karyawan Truxtun ini menyebutkan Wega di resume mereka.

Temuan itu menjadi menarik lantaran di tengah isu sponsor "bodong" Manchester CIty mengumumkan pendapatan yang mengesankan awal bulan ini.

Hasil keuangan City mengungkapkan telah melampaui Manchester United untuk menjadi klub berpenghasilan tertinggi di sepakbola Inggris.

City memperoleh 271 juta poundsterling dari pendapatan komersial untuk musim 2020/21, meningkat sebesar 25 juta poundsterling dari tahun sebelumnya.

Namun, pendapatan klub yang 78 persen sahamnya dimiliki Abu Dhabi United Group for Development and Investment (ADUG) di luar lapangan telah lama menjadi sorotan, lantaran tak transparan.

Karena sulit bekerja sama dengan badan pengawas keuangan, Man City bahkan sempat disanksi UEFA dengan denda sebesar puluhan juta euro.

City juga terlibat dalam sengketa hukum rahasia selama tiga tahun dengan Liga Premier.

Pada tahun 2019, EPL mengkonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki keuangan City setelah penyelidikan oleh majalah berita Jerman Der Spiegel, mengutip dokumen internal, menuduh klub telah menyamarkan investasi langsung oleh pemiliknya, Sheikh Mansour, sebagai pendapatan sponsor.

Awal bulan ini, City mengakhiri kemitraannya dengan “mitra regional resmi dalam analisis perdagangan keuangan terdesentralisasi”, perusahaan rintisan kriptokurensi, 3Key, setelah wartawan mengungkapkannya tidak memiliki jejak digital dan bahwa pejabatnya mungkin bahkan tidak ada.

Mengomentari kesepakatan 3Keys dengan City sebelumnya, Shaf Sohail, direktur asosiasi di Forensic Risks Alliance, menyatakan dirinya “terkejut” bahwa The Citizen bisa terjebak kendati dikenal sebagai klub yang dikelola sangat baik.

“Ini menimbulkan pertanyaan bahwa jika Man City tidak cukup canggih untuk memeriksa dengan benar dengan siapa mereka bekerja sama, lalu siapa yang bisa?” tanya Shaf Sohail.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI