Suara.com - Wonderkid Manchester United, Zidane Iqbal super antusias menyambut debut bersama negaranya, yakni Timnas Irak. Tak tanggung-tanggung, Iqbal berpeluang main di laga klasik Iran vs Irak di level senior.
Iqbal, gelandang sentral yang baru berusia 18 tahun, telah melakoni debutnya bersama tim utama Manchester United pada Desember 2021 lalu.
Kala itu, sang youngster dipercaya pelatih interim Manchester United, Ralf Rangnick untuk turun sebagai pemain pengganti di laga fase grup Liga Champions kontra Young Boys, yang berakhir dengan skor 1-1 di Old Trafford.
Dengan demikian, Iqbal pun menorehkan sebagai pemain Asia Selatan pertama yang tampil untuk tim senior Manchester United.
Baca Juga: Jadi Biang Kekalahan Pantai Gading, Eric Bailly Justru Banjir Pujian, Alasannya Konyol
Mendapati fakta Iqbal sudah tampil bersama tim utama Setan Merah, pelatih Timnas Irak, Zeljko Petrovic pun memanggil sang wonderkid ke skuadnya untuk jeda internasional terbaru.
Timnas Irak akan menantang musuh bebuyutannya, Iran dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Teheran, Kamis (27/1/2022) malam WIB ini, sebelum menantang tuan rumah Lebanon pada 1 Februari nanti.
Jika Iqbal diturunkan, ini akan jadi penampilan perdana playmaker jebolan akademi Manchester United itu bersama tim senior Irak, setelah sebelumnya telah dipanggil untuk tim U-19 dan U-23.
Tak ayal, pemuda yang juga punya darah Pakistan itu amat semringah dengan prospek debutnya ini.
"Saya sangat senang, sangat antusias. Tentu saya berharap bisa main lawan Iran. Ini akan jadi pencapaian besar lain untuk saya, setelah debut bersama tim utama Manchester United. Debut pertama untuk Irak, saya menantikan itu. Dan ini adalah pertandingan besar lawan Iran, mudah-mudahan kami bisa menang," ucap Iqbal seperti disadur dari laman resmi Manchester United.
Baca Juga: Pindah ke Sevilla, Anthony Martial Cuma Ingin Main Bola, Uang Nomor Sekian
"Saya merasa ini adalah keputusan tepat dalam karier saya, untuk memilih Timnas Irak. Ini akan menjadi sebuah kehormatan untuk memperkuat Irak," sambung pemain yang musim ini banyak memperkuat tim U-23 alias tim reserves Manchester United itu.
"Keluarga saya bangga pada saya dan saya rasa ini adalah langkah maju dalam kairer saya, bermain di pertandingan kualifikasi Piala Dunia. Ini pertandingan besar dan Ini akan jadi kehormatan besar."
Iqbal sudah masuk akademi Manchester United sejak berusia sembilan tahun, setelah mencuri perhatian ketika bermain untuk tim lokal Sale United.
"Saya tumbuh besar di Manchester sehingga saya bisa katakan bahwa saya juga adalah Mancunian," ucap Iqbal.
"Namun saya juga bangga akan garis keturunan saya. Saya bangga menjadi orang Inggris, Pakistan dan Irak. Saya memilih memperkuat Irak bukan berarti saya tidak bangga menjadi Mancunian atau orang Pakistan."
"Saya hanya merasa ini adalah kesempatan tepat bagi saya sebagai pemain, langkah tepat dalam karier saya dan sebuah kehormatan, namun ini tidak menutup fakta bahwa saya adalah seorang Mancunian dan juga orang Pakistan," tukasnya.
Iqbal menjadi pemain Irak pertama yang melakoni penampilan senior bersama Manchester United. Lahir dan tumbuh di Manchester, ia sejatinya bisa saja membela Inggris ataupun Pakistan di level internasional.
Namun, pemuda berpaspor Inggris dan Irak itu akhirnya menjatuhkan pilihan pada Timnas Irak.