Suara.com - Pelatih timnas putri Indonesia, Rudy Eka Priambada menyebut masalah mental jadi penyebab dua kekalahan telak timnya di Grup B Piala Asia Wanita 2022.
Menurut Rudy, Zahra Muzdalifah dan kawan-kawan tak mampu bersaing khususnya dalam aspek mental karena tidak banyak merasakan atmosfer kompetisi ketat jelang Piala Asia Wanita 2022.
Selain tak mengikuti uji coba internasional, penggawa Garuda Pertiwi juga tak memiliki wadah kompetisi karena Liga 1 Putri sudah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
"Kami tidak punya kesempatan melakoni laga internasional dan belajar untuk event ini. Ketika datang ke event ini, pemain terlihat nervous termasuk melihat stadion dan lawan besar," kata Rudy usai pertandingan lawan Thailand, Senin (24/1/2022) malam WIB.
Timnas putri Indonesia baru saja menelan kekalahan dari Thailand pada matchday kedua Grup B degan skor 4-0. Sebelum laga itu, Garuda Pertiwi juga kalah 0-18 dari tim unggulan Australia.
Terlepas dari hasil yang diraih, Rudy berharap pemain-pemainnya bisa memanfaatkan Piala Asia Wanita 2022 sebagai ladang menimba pengalaman dan mengasalh mentalitas untuk melakoni kompetisi-kompetisi berikutnya.
Setelah Piala Asia Wanita 2022, timnas putri Indonesia sudah ditunggu SEA Games 2021 Vietnam yang dijadwalkan bergulir pada 12 -23 Mei mendatang.
"Setelah laga ini, saya sampaikan ke pemain, ini pengalaman penting untuk masa depan mereka," terang mantan juru formasi Tira Persikabo itu.
"Kami punya agenda di depan seperti SEA Games, jadi ini bagus. Jangan lihat sekarang, harus percaya proses untuk sepak bola putri Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tertinggal 0-2 dari Thailand di Babak Pertama, Warganet: Udah Bener Main Tiktok Aja
Berikutnya, Garuda Pertiwi akan melakoni laga pamungkas Grup B kontra Filipina pada 27 Januari mendatang.