Suara.com - Salah satu pemain bertahan yang serbaguna tetapi justru menghilang di Timnas Indonesia era Shin Tae-yong ialah Ricky Fajrin.
Sejak kariernya melesat bersama Timnas Indonesia U-19, Ricky Fajrin sempat menjadi salah satu pemain langganan di skuad Garuda.
Salah satunya yakni saat dia bermain di bawah Luis Milla. Bisa dibilang, Ricky Fajrin adalah salah satu nama pemain kesayangan pelatih asal Spanyol tersebut.
Sebab, bek sayap 26 tahun milik Bali United itu memiliki sejumlah posisi bermain yang berbeda karena transformasi yang dilakukan oleh Luis Milla.
Baca Juga: Perbedaan Duet Witan - Egy di FK Senica dengan di Timnas Indonesia
Kini, Ricky Fajrin menjadi salah satu nama pemain yang perlu dicoba Shin Tae-yong untuk kembali memperkuat Timnas Indonesia.
Apalagi bek kiri Timnas Indonesia saat ini, Edo Febriansyah kerap meragukan publik. Apalagi baru-baru ini dia membuat Shin Tae-yong terpeleset karena umpannya yang tidak akurat.
Berikut Suara.com menyajikan tiga alasan yang membuat Shin Tae-yong perlu mencoba Ricky Fajrin di Timnas Indonesia:
1. Berpengalaman di Timnas Indonesia
Ricky Fajrin sudah memiliki banyak pengalaman bermain bersama timnas Indonesia di berbagai kelompok usia.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris: Crystal Palace vs Liverpool
Awalnya, Ricky Fajrin ditarik Indra Sjafri dari tim PON Jawa Tengah karena bermain impresif saat beruji coba melawan timnas Indonesia U-19 pada 2014.
Setelah itu, Ricky Fajri jadi salah satu bek kiri andalan Luis Milla di skuad timnas Indonesia U-23 di berbagai ajang, yakni SEA Games 2017 hingga Asian Games 2018.
Selain itu, pemain berusia 26 tahun ini juga sempat mengisi pos bek kiri timnas Indonesia. Sejauh ini, ia sudah mencatatkan 13 caps bersama tim Merah Putih.
2. Sama-sama Baik saat Menyerang dan Bertahan
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Ricky Fajrin ialah kapasitasnya yang mumpuni baik saat bertahan maupun menyerang.
Ricky Fajrin sering kali memberikan bantuan kepada rekan-rekannya dari sisi sayap kiri saat menyerang pertahanan lawan.
Performanya saat membantu serangan cukup impresif. Sebab, Ricky memiliki kecepatan berlari dan umpan-umpan panjangnya relatif akurat.
Hal ini sering kali melahirkan assist untuk para pemain Bali United di sektor lini serang. Meskipun demikian, Ricky lebih banyak bermain sebagai bek tengah ketika di timnas Indonesia.
Posisi ini diberikan oleh Luis Milla karena Ricky Fajrin memiliki kemampuan tekel yang bersih, sehingga mumpuni untuk mengawal jantung pertahanan.
3. Mental Teruji
Jam terbang yang dimiliki Ricky Fajrin, baik di level klub maupun di timnas Indonesia, tentu menghasilkan pengalaman yang berharga.
Pengalaman dan jam terbang memang menjadi beberapa aspek yang akan membentuk mental bermain seorang pesepakbola.
Itulah sebabnya, Ricky Fajrin yang telah banyak mengenyam pertandingan bersama Bali United dan timnas Indonesia memiliki mental yang teruji.
Sehingga, dia sudah tak perlu beradaptasi lagi saat dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat timnas Indonesia.
[Muh Adif Setiawan]