Suara.com - Liga 3 zona Jawa Barat menyedot perhatian pecinta sepak bola Indonesia setelah kompetisi kasta ketiga Liga Indonesia zona Provinsi tersebut menggunakan Video Assistant Referee atau yang biasa disebut VAR.
Namun VAR yang digunakan tak seperti VAR layaknya sepak bola Eropa. VAR yang dipakai di Liga 3 Jawa Barat yang terkesan ‘Low Budget’ atau lebih minimalis.
Hal ini terlihat dari sebuah rekaman video yang viral di media sosial saat Liga 3 zona Jawa Barat seri 2 yang mempertemukan Persikabbar melawan Bandung United.
Dalam video berdurasi 1 menit 56 detik itu, nampak wasit berlari ke tepi ke lapangan pasca terjadinya pelanggaran Handball di dalam kotak penalti.
Baca Juga: Marak Online Abuse di Sepak Bola Indonesia, Komisaris PSIS Semarang: Jangan Dianggap Wajar
Ternyata, wasit menepi untuk melihat tayangan ulang melalui sebuah televisi berukuran besar. Terlihat wasit mengamati cuplikan yang ada di layar sebelum mengambil keputusan.
Sontak hal ini menjadi bahan perbincangan penikmat sepak bola Tanah Air yang menganggap Liga 3 zona Jawa Barat selangkah lebih maju dengan mencoba profesional ketimbang Liga 1 yang belum menghadirkan VAR.
Kendati terkesan minimalis karena tak sama dengan VAR pada umumnya, banyak yang mengapresiasi hadirnya ‘VAR Low Budget’ ini.
Selain untuk meminimalisir terjadinya Match Fixing, juga untuk menghindarkan konflik yang terjadi di antara pemain dan ofisial tim terhadap wasit.
Liga 1 Didesak Pakai VAR
Baca Juga: Pemain Persib Bayu Mohamad Fiqri Rela Pangkas Libur Demi Timnas Indonesia
Desakan untuk menggunakan VAR sendiri sejatinya telah dilakukan penikmat sepak bola Tanah Air menyusul banyaknya kontroversi yang terjadi, terutama di kancah BRI Liga 1 2021-2022.
Tak hanya VAR, penikmat sepak bola Tanah Air juga meminta operator untuk menghadirkan Goal-Line Technology atau teknologi garis gawang.
Dukungan ini pun diperkuat oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia yang juga menyetujui adanya penggunaan VAR di kancah Liga 1.
Hanya saja, penggunaan VAR belum terealisasi karena besarnya dana yang harus dikeluarkan. Dalam beragam laporan, disebutkan setidaknya butuh dana Rp85 miliar untuk menggunakan VAR.
Selain persoalan biaya, permasalahan seperti Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur juga menjadi fokus utama sebelum VAR hadir di kancah sepak bola Indonesia.
Rencananya, PT LIB sendiri baru akan menghadirkan VAR pada musim depan atau Liga 1 2022-2023. Menarik dinantikan bagaimana kinerja VAR di sepak bola Indonesia mendatang.
[Penulis: Zulfikar Pamungkas]