Suara.com - Pelatih Sabah FC, Ong Kim Swee, memberikan bantahan keras soal kabar timnya menahan Saddil Ramdani ke Eropa. Ia juga menyebut bahwa FK Novi Pazar punya agenda licik.
Sebelumnya Saddil Ramdani dikabarkan diminati oleh klub Serbia, FK Novi Pazar. Akan tetapi Sabah FC tidak melepaskan pemain berlabel timnas Indonesia itu.
Pasalnya, Sabah FC menyebutkan bahwa FK Novi Pazar tidak mau mengeluarkan biaya transfer saat merekrut pemain berusia 23 tahun tersebut.
Apalagi Ong Kim Swee mengaku bahwa Saddil Ramdani sendiri yang disebut ingin bertahan dan tidak pergi dari klub Malaysia tersebut.
Baca Juga: 3 Pemain Bali United Dipanggil Shin Tae-yong, Teco: Semoga Bisa Bantu Timnas Indonesia
"Kami memang menerima tawaran resmi dari, tapi tidak ada biaya transfer. Ini tidak benar karena secara profesional, ketika klub mendekati pemain dengan kontrak, biaya transfer harus dibayar," ucap pelatih Sabah FC Ong Kim Swee dikutip dari New Straits Times pada Rabu (19/1/2022).
"Saya pikik banyak yang tidak mengerti bahwa pemain (Saddil) sendiri yang mengatakan dia tidak ingin pergi. Jika itu demi kepentingan terbaik pemain, kami akan mewujudkannya dengan cara terbaik," imbuhnya.
Lebih lanjut, pelatih berusia 51 tahun ini menegaskan bahwa dirinya berusaha untuk melindungi kepentingan Saddil. Sebab, ia menganggap agenda licil dari tawaran yang dilayangkan oleh FK Novi Pazar.
"Saya tahu agenda mereka. Jika kami (Sabah) melepaskan pemain hari ini, saya dapat menjamin 100 persen bahwa dia pergi ke sana untuk waktu yang paling lama sebulan. Lalu klub Indonesia lain akan membelinya dengan biaya transfer," tegasnya.
Kim Swee mengatakan hal tersebut karena ia punya pengalaman menangani transfer pemain ke Porgual dan Jepang yang berakhir seperti itu,
Baca Juga: Syahrian Abimanyu Percaya Diri Gabung Timnas Indonesia Setelah Berbaju Persija
"Ada hal-hal yang lebih besar yang bermain di sini, ada yang menyalahkan kami tetapi tidak mengetahui cerita yang sebenarnya," imbuhnya.
Pelatih Sabah FC itu kemudian menegaskan bahwa para suporter Indonesia seharusnya memahami kondisinya. Apalagi Saddil Ramdani merupakan pemain yang dihargai di klub Malaysia itu.
"Kami tidak ingin membunuhnya di sini. Ketika dia cedera akhir musim lalu, kami mengirimnya ke Kuala Lumpur (untuk perawatan), kemudian menindak lanjuti, dan setelah dia kembali ke Indonesia, semua biaya ditanggun oleh klub," pungkasnya.