Suara.com - Nasib apes dialami kiper andalan timnas Malaysia di Piala AFF 2020, Khairul Fahmi yang jadi buronan bank setelah nunggak bayar cicilan.
Khairul Fahmi sejatinya merupakan salah satu pesepak bola mentereng di Malaysia sejak debut mengesankan di Piala AFF 2010.
Namun seiring tahun berlalu, performa Khairul Fahmi di atas lapangan juga semakin menurun hingga kini ia membela klub Melaka United.
Khairul Fahmi membela klub papan tengah Liga Super Malaysia itu mulai dari 2018-2021, namun nasib buruk harus dialaminya.
Baca Juga: Susah Payah Tundukkan Borneo FC, Persib Bandung Beranjak ke Posisi Dua Klasemen BRI Liga 1
Selama 3 bulan gaji yang merupakan haknya belum dibayarkan oleh Melaka United, sejak Oktober 2021 lalu hingga saat ini.
Dilansir dari Harian Metro, kabar ini menjadi viral di Malaysia setelah Khairul Fahmi berani speak-up lewat media sosial, unggahan pada akun Instagram pribadi.
Dalam unggahannya itu, Fahmi mengaku sedang diburu pihak bank karena menunggak cicilan setelah gajinya belum dibayarkan.
Ancaman melalui telepon diterima Fahmi, selain itu ia juga mengaku istri dan anak-anaknya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Ini pun sampai tiga bulan kita orang diam tahu. Sebab hendak jaga kan tim," tulis Khairul Fahmi.
Baca Juga: 4 Pelatih yang Sukses Antar Timnas Indonesia ke Final Piala AFF Sebelum Shin Tae-yong
"Namun, sudah lama sangat kita orang pun diburu bank via telepon setiap hari, anak-bini tidak makan," imbuhnya.
Meski begitu, Fahmi tak melupakan tugas negara yang harus diembannya pada Piala AFF 2020, meskipun penampilannya sedikit di bawah performa 10 tahun yang lalu.
Gawang timnas Malaysia yang dijaganya, dibobol sebanyak empat kali oleh para pemain timnas Indonesia di laga terakhir fase Grup B Piala AFF 2020.
Perkara menunggak gaji ternyata tak hanya dialami Khairul Fahmi, tetapi juga pemain Melaka United lainnya.
Menurut laporan Arena Metro, salah satu pemain yang tak mau diungkap identitasnya mengaku jika manajemen klub sudah menjanjikan melunasi gaji di awal Desember 2021.
Cicilan mobil dan rumah dari pemain tersebut kena imbasnya, pasalnya ia tak memiliki dana lebih untuk menutup kekurangan tersebut.
"Pengurus klub bilang hendak bayar pada awal Desember. Kami tunggu, tapi sekarang pun tak ada," ucap pemain Melaka United yang tak mau disebut namanya.
"Usai itu, mereka janji lagi, katanya masuk pertengahan bulan, tetapi sama tak ada juga. Jadilah tahun baru dah masuk ini, sama juga gaji kami tetap tak masuk.
"Kami dah tak boleh sabar, kasihan dekat keluarga kami yang perlu diberikan makan dan minum."
"Itu belum lagi kira bayaran cicilan rumah dan mobil. Sekarang ini bank menelepon bila tak bayar.
"Kami harap sangat pihak klub segera selesaikan tunggakan karena kami perlu gaji kami," imbuhnya.
[Penulis: Eko Isdiyanto]