Suara.com - Peristiwa mengerikan terjadi jelang laga Mali vs Tunisia di Piala Afrika. Saat kedua tim menjalani sesi latihan terakhir sebelum laga di pagi hari waktu setempat, terjadi kontak tembak antara militer dengan kelompok pemberontak Limbe, Ambazonia.
Kekhawatiran akan adanya serangan kelompok bersenjata memang menjadi salah satu perhatian khusus di Piala Afrika 2021. Akhirnya, kejadian itu perlahan muncul ke permukaan.
Laporan media-media Kamerun yang dilansir Daily Mail menyebut kelompok bersenjata yang ingin memisahkan diri dari Kamerun itu melakukan serangan di Limbe. Itu adalah kota di barat Kamerun, yang mayoritas warganya berbahasa Inggris.
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam sebelum pertandingan antara Mali dan Tunisia digelar pada sore harinya. Akibatnya, Mali harus menunda sesi pemanasan hingga situasi normal.
Baca Juga: Jadwal Bola Malam Ini: Liverpool vs Arsenal, Atletico vs Bilbao, hingga Napoli vs Fiorentina
Dua orang tewas dalam baku tembak tersebut dan lima lainnya terluka.
Saksi mata menyebut serangan menyasar sebuah pos militer di jalan menuju pusat kota Limbe.
"Mali telah menangguhkan latihannya dan meninggalkan stadion. Dua warga sipil (pria) ditemukan tewas di Pasar Buea Central menyusul baku tembak antara Ambazonia dengan pasukan pemerintah," tulis pernyataan resmi pemerintah setempat, dikutip Daily Mail.
Ambazonia keberatan dengan penyelenggaraan pertandingan Piala Afrika di bagian barat negara itu. Mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan sebelumnya mereka juga mengancam akan melakukan kekerasan jika turnamen tetap diselenggarakan di Limbe.
Ambazonia adalah kelompok bersenjata di Kamerun Barat yang sudah ada sejak 50 tahun lalu. Mereka ingin mendirikan negara merdeka karena merasa didiskriminasi oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: Laga Tunisia vs Mali Kisruh Setelah Wasit Ngebet Sudahi Pertandingan Sebelum 90 Menit
Kejadian seperti ini bukan pertama terjadi. Hampir setiap edisi Piala Afrika selalu ada masalah.
Contohnya, pada 2010 di Angola saat gerilyawan Cabinda menyerang bus yang mengangkut timnas Togo, yang ketika itu diperkuat Emmanuel Adebayor, pemain yang ketika itu namanya melambung di Liga Premier Inggris.
[Penulis: Kusuma Alan]