Suara.com - Striker asing milik PSIS Semarang, Bruno Silva menyatakan minatnya dinaturalisasi. Ia pun bermimpi bisa membela timnas Indonesia.
Bruno Silva merupakan striker asal Brasil yang kini membela PSIS Semarang. Jasa pemain berusia 30 tahun itu terbilang berharga bagi Laskar Mahesa Jenar.
Sebab ia berhasil membantu PSIS Semarang bertahan di Liga 1. Ia pun berharap bisa bertahan di klub kebanggaan Panser Biru tersebut.
Bruno Silva mengungkapkan bahwa kontraknya bersama PSIS akan berakhir sampai Desember 2022 mendatang. Usai kontraknya habis, ia menegasskan ingin melanjutkan kariernya di Indonesia.
Baca Juga: 4 Pemain Eropa yang Akan Perkuat Timnas Indonesia, Salah Satunya Pernah Hadapi Messi
"Karena saya ada 1 tahun kontrak di PSIS, sampai Desember 2022 , tapi saya mau melanjutkan karier saya di sini," ucap Bruno Silva dikutip dari kanal YouTube Tiento Indonesia yang tayang pada Kamis (6/1/2022).
"Mungkin isu di PSIS atau klub lainnya," jawab Bruno Silva soal klub yang bakal dibela nantinya.
Striker berpaspor Brasil itu kemudian menjelaskan bahwa ia ingin melanjutkan karier di Indonesia karena bermimpi untuk dinaturalisasi.
"Tapi mimpi saya itu adalah menjadi untuk naturalisasi. Saya ingin menjadi orang Indonesia. Ini adalah jalan saya," katanya.
"Saya sudah tiga tahun (di Indonesia). Saya pasti bisa menjadi (orang) Indonesia. Jika saya punya kesempatan, saya bekerja untuk ini. Jika saya punya kesempata bermain dengan timnas, saya ingin bermain untuk Indonesia," tegasnya.
Baca Juga: Egy Maulana Vikri Pamer Momen Meeting Bareng Agen, 3 Pemain Timnas Indonesia juga Ikut
Melihat dengan aturan FIFA, pemain asing bisa saja dinaturalisasi jika sudah menetap di sebuah negara selama lima tahun. Jika melihat itu, maka striker 30 tahun ini tak menutup kemungkinan bisa saja dinaturalisasi.
Akan tetapi, keputusan untuk dipanggil ke timnas Indonesia semuanya bergantung di tangan pelatih.
Untuk saat ini, Shin Tae-yong yang menangani skuad Garuda juga telah merekomendasikan empat pemain kepada PSSI untuk dinaturalisasi, yaitu Jordi Amat, Mees Highlers, Sandy Walsh, dan Ragnar Oratmangoen.