Suara.com - Apa sebenarnya yang terjadi pada Manchester United? Mereka sudah punya salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa, Cristiano Ronaldo, belum lagi Jadon Sancho, Bruno Fernandes dan Raphale Varane.
Mereka sudah gonta ganti pelatih hebat seperti Jose Mourinho dan Louis van Gaal serta kini Ralf Rangnick sang arsitek gegenpressing yang diadopsi Jurgen Klopp dan Thomas Tuchel. Tetap saja melempem dan sama tidak konsistennya dengan sebelum-sebelumnya.
Bahkan pendukung mereka sudah tak sabar lagi sampai-sampai meninggalkan kebiasaan mereka tak mencerca pelatih apa pun hasil pertandingan tim kesayangan mereka.
Hal langka terjadi manakala United menyerah 0-1 di kandang sendiri kepada Wolverhampton Wanderers, Selasa (4/1/2022) dini hari.
Baca Juga: Bikin Fans MU Kecewa, Newcastle Rampungkan Transfer Kieran Trippier Senilai Rp233 Miliar
Sebelum ini pendukung Setan Merah tak pernah mencemooh pelatih-pelatihnya. Tidak kepada Ole Gunnar Solskjaer, tidak pula kepada Jose Mourinho.
Tetapi kini mereka mengeluarkan umpatan "huu" kepada kepada Ralf Rangnick saat pertandingan di Old Trafford melawan Wolves itu.
Mereka kecewa Rangnick malah menarik Mason Greenwood pada menit ke-60, padahal menurut mereka pemain muda ini tampil relatif bagus dalam pertandingan di mana United memang bermain membosankan dan menjadi pihak yang ditekan justru di kandangnya sendiri.
Umpatan itu tidak hanya kritik terhadap Rangnick, namun lebih luas lagi mencerminkan kekhawatiran mereka terhadap terus menurunnya kualitas permainan Setan Merah sejak dilatih Rangnick padahal dia seharusnya memulihkan kinerja buruk United di bawah Solskjaer pada masa-masa terakhirnya.
Kekecewaan itu membesar ketika fakta untuk pertama kalinya dalam kurun 40 tahun terakhir United takluk di Old Trafford kepada Wolves.
Baca Juga: Mulai Terpinggirkan, Romelu Lukaku Pilih Bertahan di Chelsea
Sungguh situasi yang tidak masuk akal, sekalipun Rangnick baru memimpin lima pertandingan liga dan ini juga kekalahan pertamanya bersama United.
Tetapi di luar setengah jam pertama debut dia memimpin United melawan Crystal Palace beberapa waktu lalu, kenyataannya belum ada petunjuk MU telah memainkan sepak bola penuh energi dan menekan seperti pernah diracik Rangnick dalam tim-tim Bundesliga Jerman.
Lihat lagi saja laga melawan Wolves itu. Man United menjadi tim yang kebingungan menerapkan taktiknya. Mereka bermain tak terarah, selain juga tak bersemangat.
Taktik Rangnick dikritik
Media massa Inggris termasuk BBC justru memuji bek tengah Phil Jones yang bersama kiper David de Gea menjadi dua pemain yang tampil bagus di tengah buruknya keseluruhan skuad. Padahal Jones baru tampil lagi setelah dua tahun absen membela Setan Merah karena cedera dan operasi.
Luke Shaw, bek kiri mereka, pun dibuat kesal dengan berserapah bahwa timnya tidak kompak dan tidak bersemangat, sementara mantan bintang Liga Inggris yang kini pengamat BBC dan talkSPORT, Micky Gray, menyebut pemain-pemain MU bermain buruk sekali.
Gray sampai berkata, "Anda tak bisa melatih pemain yang tak mau dilatih. Itu yang saya lihat dari pemain-pemain Man United saat ini."
Legenda Liverpool Jamie Redknapp mengamini Gray. Kepada Sky Sports, Redknapp mengkritik keputusan Rangnick memaksakan taktik 4-2-2-2 padahal dia tidak dibekali oleh amunisi yang tepat.
"Taktik tak akan jalan jika Anda tak punya pemain yang tepat. Anda mesti memainkan sistem yang tepat," kata Redknapp seperti dimuat Antara.
Rangnick sportif. Dia mengakui tim asuhannya memang tampil buruk dan tuna energi. Tetapi dia harus segera menyadari bahwa kondisi ini tak boleh terus terjadi, apalagi manajemen klub ini berharap dia membuat kesinambungan dalam timnya.
MU berharap mantan arsitek di balik RB Leipzig di Jerman itu bisa mengembangkan pemain muda yang sebelum ini telah membantu Solskjaer mencapai sukses sebelum terkapar karena hasil buruk dalam laga-laga terakhir.
Namun kesinambungan itu sulit terpenuhi karena rombongan pembantu Solksjaer ramai-ramai eksodus begitu Rangnick memulai hari pertamanya memimpin Man United.
Rangnick tadinya berharap Michael Carrick bertahan, tetapi mantan pemain yang sempat menjadi manajer sementara usai Solksjaer dipecat itu mengundurkan diri tepat pada hari Rangnick memimpin skuad Setan Merah.
Carrick bukan yang terakhir karena pelatih tim utama Kieran McKenna juga pergi, dengan alasan tertarik melatih klub divisi tiga Ipswich Town. McKenna pergi sambil memboyong Martyn Pert untuk dijadikan asisten pelatihnya di Ipswich.
Rangnick sendiri, yang membawa mantan pelatih New York Red Bulls Amerika Chris Armas untuk membantunya, diserahi tanggung jawab memimpin Setan Merah sampai musim ini selesai.
Namun dia juga sudah diserahi tanggung jawab jangka panjang menjadi konsultan klub yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai manajer MU selanjutnya.