Ketum PSSI Tak Merasa Bersalah Sambut Timnas Indonesia di Masa Karantina

Selasa, 04 Januari 2022 | 09:17 WIB
Ketum PSSI Tak Merasa Bersalah Sambut Timnas Indonesia di Masa Karantina
Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri) saat menyambut kedatangan rombongan timnas Indonesia pasca berjuang di Piala AFF 2020 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (2/1/2022). [Twitter/@iriawan84]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyambut rombongan pemain dan staf pelatih timnas Indonesia pasca berjuang di Piala AFF 2020 menimbulkan polemik. Meski demikian, lelaki yang disapa Iwan Bule itu tidak merasa bersalah.

Rombongan timnas Indonesia tiba di Tanah Air pada Minggu (2/1/2022). Sesuai aturan pemerintah di masa Covid-19, mereka seharusnya langsung menjalani karantina kesehatan.

Pemerintah bahkan mengeluarkan aturan karantina baru lewat surat keputusan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 nomor 1 Tahun 2022 demi merespons tingginya lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Timnas Indonesia yang datang dari Singapura selaku salah satu negara yang sudah mencatatkan kasus Omicron, jelas harus mematuhi aturan kekarantinaan. Salah satunya dengan tidak melakukan kontak langsung dengan orang-orang di luar rombongan.

Baca Juga: PSSI Puas dengan Kinerja Timnas Indonesia di Piala AFF 2020

Apalagi, melansir Channel News Asia (CNA), Singapura mencatatkan 155 kasus Omicron tambahan pada Minggu (2/1/2022).

Keputusan Iwan Bule untuk tetap menyambut timnas Indonesia secara langsung di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta pun menimbulkan sorotan. Media sosial riuh dengan menganggap apa yang dilakukan Ketua Umum PSSI tidak cukup bijak.

Menanggapi hal tersebut ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan tak merasa bersalah. Dia menganggap sambutan yang dilakukan tak ada bedanya dengan proses yang dilakukan pihak imigrasi saat melakukan pemeriksaan, petugas hingga warga yang meminta foto ketika berada di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

"Apa bedanya imigrasi menyambut mereka di bandara dan kapolres yang menyambut mereka di bandara? apa bedanya dengan saya? apa bedanya penumpang lain yang berada satu pesawat dengan mereka?" Kata Iriawan kepada awak media.

"Saya tidak masuk kamar. Saya hanya menyambut saja, kasih arahan dan kasih semangat saja. Harusnya apresiasi dong pemain, suporter juga ada di depan (hotel), kan."

Baca Juga: Karantina 10 Hari Turunkan Kebugaran Fisik Para Penggawa Timnas Indonesia

"Pemain datang, kan dicegat imigrasi mereka ditanya, lalu apa bedanya dengan porter yang bawa koper mereka? apa bedanya dengan pihak keamanan yang foto dengan mereka."

Lebih lanjut, Iwan Bule mengklaim apa yang dilakukannya adalah cerminan dari tanggung jawabnya sebagai Ketua Umum PSSI. Mantan Kapolda Metro Jaya itu merasa tidak elok jika membiarkan Irfan Jaya dan kawan-kawan pulang tanpa ada yang menyambut.

Apalagi, katanya, timnas Indonesia berjuang atas nama negara dan proses sambutan yang dia lakukan pun diklaim telah mematuhi protokol kesehatan (prokes).

"Masa iya ketum tidak menyambut sama sekali, pemain juga langsung masuk ke dalam kamar kok saat mereka sudah di swab semua dan hasilnya juga negatif. Ini biasalah ada yang nggak suka dengan saya," jelas Mochamad Iriawan.

"Saya pertanggungjawabkan mereka anak-anak saya (pemaim). Saya sebagai ayah memberikan apresiasi mereka sudah berjuang untuk negara saya rasa tidak masalah."

"Hasil swab mereka sudah negatif semua, saya juga pakai masker dan menjaga prokes ketat selama acara. Intinya saya sayang sama anak-anak," pungkasnya.

Merujuk surat keputusan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 nomor 1 Tahun 2022, timnas Indonesia termasuk dalam golongan "Warga Negara lndonesia Pelaku Perjalanan Luar Negeri" sehingga wajib melakukan karantina sesampainya di Tanah Air.

Merujuk surat edaran tersebut, warga Indonesia yang datang dari luar negeri wajib melakukan karantina 14x24 jam jika bertolak dari negara/wilayah yang masuk tiga kriteria yakni; mengonfirmasi transmisi komunitas varian Omicron, Secara geografis berdekatan dengan negara transmisi komunitas kasus varian Omicron, dan memiliki jumlah konfrimasi Omicron lebih dari 10.000 kasus.

Di sisi lain, warga Indonesia bisa saja hanya menjalani karantina 10x24 jam jika berasal dari negara/wilayah yang tidak termasuk dalam tiga kriteria di atas.

Terlepas dari panjang pendeknya periode karantina, timnas Indonesia jelas harus mematuhi aturan karantina kesehatan dengan salah satunya tidak berkontak langsung dengan orang di luar rombongan setibanya di Tanah Air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI