Karantina 10 Hari Turunkan Kebugaran Fisik Para Penggawa Timnas Indonesia

Rully Fauzi Suara.Com
Senin, 03 Januari 2022 | 23:29 WIB
Karantina 10 Hari Turunkan Kebugaran Fisik Para Penggawa Timnas Indonesia
Starting eleven Timnas Indonesia di laga leg kedua final Piala AFF 2020 kontra Thailand. [ANTARA FOTO/Flona Hakim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi mengatakan karantina selama 10 hari setelah berkompetisi di Piala AFF 2020 di Singapura dapat menurunkan kebugaran fisik para pemain Timnas Indonesia.

Dalam rilis resmi PSSI yang diterima Suara.com, Senin (3/1/2022) malam, Yunus menyebut hal itu karena selama karantina, para pemain termasuk ofisial wajib tinggal di kamar dan tidak dapat beraktivitas di luar hotel termasuk sekadar joging.

"Jika begitu, pemain perlu tiga bulan untuk meningkatkan kembali kondisi fisiknya seperti semula," papar pria asal Gorontalo itu.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi. [Antara Foto / Arumanto]
Sekjen PSSI, Yunus Nusi. [Antara Foto / Arumanto]

Situasi demikian, Yunus melanjutkan, merugikan lantaran sebagian pemain akan melanjutkan persiapan menuju Piala AFF U-23 2022 di Kamboja, yang akan digelar pada 14-26 Februari nanti.

Baca Juga: Ketum PSSI Sambut Timnas Indonesia Jadi Polemik, Ini Respons Satgas COVID-19

Selain itu, mereka juga harus memperkuat klub masing-masing pada putaran kedua kompetisi BRI Liga 1, yang sejatinya akan dimulai pekan ini.

Namun, Yunus menegaskan pihaknya akan mematuhi aturan pemerintah Indonesia untuk tetap mengarungi karantina guna menekan penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

"Kami menghargai dan menghormati aturan negara untuk karantina," tutur Yunus.

Yunus juga menjelaskan soal penyambutan para pemain dan ofisial Timnas Indonesia oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan di hotel pada Minggu (2/1/2022) kemarin setelah tiba di Tanah Air dari Singapura.

Menurut dia, kebijakan Iriawan menemui langsung Evan Dimas dan kawan-kawan tak perlu dipermasalahkan lebih jauh karena yakin Timnas Indonesia, baik para pemain maupun ofisial, dalam keadaan aman karena mereka menjalani sistem bubble selama satu bulan di Singapura dan dites usap PCR setiap tiga hari.

Baca Juga: Nasib Egy Maulana Vikri dan Asnawi Mangkualam Dipertanyakan Usai Piala AFF 2020

Sistem bubble mengharuskan skuad Garuda tak boleh keluar hotel. Sanksi pemerintah Singapura menanti jika melanggarnya.

"Jadi, apa salahnya jika timnas disambut oleh Ketua Umum? Kami semua sudah dites PCR dan hasilnya negatif. Hari ini juga sudah tes dan semuanya sehat. Sebenarnya jika memungkinkan, kami tak perlu lagi karantina di Indonesia. Namun, kami tetap menjalaninya," tandas Yunus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI