Suara.com - Kesuksesan Persis Solo merengkuh gelar juara Liga 2 2021 tak lepas dari duet Eko Purdjianto dan Jacksen F Tiago sebagai pelatih dan manajer, namun tantangan masih berlanjut.
Sukses menjuarai Liga 2 2021 membuat Persis Solo kini dihadapkan dengan tantangan baru di Liga 1 2022, bahkan bisa jadi kandidat peraih gelar juara Liga 1 musim depan.
Kepastian juara Liga 2 musim ini didapat Persis Solo usai mengalahkan RANS Cilegon United di partai final dengan skor 2-1, Kamis (30/12/2021).
Dua gol Persis Solo dicetak oleh Irfan Bachdim, masing-masing pada menit ke-40 dan 46', sementara satu gol RANS Cilegon United dicetak lewat eksekusi penalti Alfin Tuasalamony.
Baca Juga: Rifal Lastori, Winger Spesialis Promosi Liga 1
Eko Purdjianto selaku pelatih Persis membuktikan kualitas timnya yang sempat dipandang sebelah mata saat gelaran Liga 2 2021 bergulir.
Bahkan rentetan hasil buruk membuat Eko Purdjianto diminta untuk mundur dari jabatan sebagai pelatih klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu.
Puncaknya adalah ketika manajemen Persis merekrut Jacksen F Tiago, sempat dianggap menggantikan Eko, pria Brasil ternyata menjabat sebagai manajer tim.
Kemudian pada babak 8 besar ketika Persis kalah tipis dari RANS Cilegon dengan skor 3-4, Ekp Purdjianto langsung melakukan evaluasi besar-besaran.
Hingga pada akhirnya pada partai final Liga 2 2021, Persis sukses memetik kemenangan atas RANS Cilegon United dan memastikan gelar juara serta promosi ke Liga 1 2022.
Baca Juga: Libas Timnas Indonesia di Final Piala AFF 2020, Thailand Torehkan Tiga Rekor Baru
"Setelah ini akan ketemu RANS Cilegon FC setiap pertandingan kami selalu evaluasi. Kami sudah pernah bertemu dan kini masih ada waktu berisiap," ucap Eko.
"Alhamdulillah kami syukuri setelah 14 tahun akhirnya Persis Solo kembali ke Liga 1. Terima kasih doa dari suporter dan kerja keras pemain." imbuhnya.
Namun begitu, sebagai tim promosi yang menjanjikan tentu banyak pelatih mentereng lain yang berminat menukangi Persis andai Eko Purdjianto mengalami masalah.
Berikut ini beberapa nama yang kemungkinan masuk dalam bursa transfer pelatih Persis Solo untuk kompetisi Liga 1 2021.
Seto Nurdiantoro
Meski gagal membawa PSIM Yogyakarta lolos ke Liga 1 2021, kerja keras Seto Nurdiantoro patut diapresiasi.
PSIM Yogyakarta mengakhiri Liga 2 2021 dengan menempati peringkat keempat setelah dikalahkan Martapura Dewa United, Kamis (30/12/2021).
Sialnya PSIM kalah dengan skor tipis 0-1, namun hasil itu gagal membawa Laskar Mataram naik ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Padahal PSIM mengarungi kompetisi tahun ini dengan sangat atraktif, bahkan sempat memberi kekalahan pada skuat mewah Persis Solo dengan skor 1-0.
Bukan tak mungkin namanya menjadi kandidat pelatih baru Persis Solo andai Eko Purdjianto meninggalkan jabatannya saat ini.
Jacksen F Tiago
Namanya sudah tak asing bagi dunia sepak bola Indonesia, Jacksen F Tiago mengawali karier di Nusantara sebagai seorang pemain hingga kini seorang manajer Persis Solo.
Sempat dikira menggantikan posisi Eko Purdjianto, kedatangan Jacksen F Tiago ke Persis memang membawa angin segar untuk ruang ganti pemain.
Terbukti kombinasi apik Jacksen dan Eko memberi gelar juara Liga 2 2020 untuk Persis Solo, sangat mungkin pria asal Brasil menjabat pelatih Laskar Sambernyawa.
Tangan dingin Jacksen bisa jadi mampu membawa Persis kembali merengkuh gelar juara di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2022.
Belum lagi amunisi mumpuni yang bisa didatangkan manajemen Persis, dengan statusnya sebagai manajer tim saat ini Jacksen bisa membangun tim kuat impian masyarakat Solo.
Roberto Carlos
Memiliki manajemen tim yang baik dan finansial kuat, memungkinan Persis Solo merekrut pelatih asing berpengalaman dan memiliki nama tenar di dunia sepak bola.
Salah satunya Roberto Carlos, eks pemain Real Madrid dan timnas Brasil yang saat ini sudah memiliki lisensi kepelatihan Pro UEFA.
Indonesia sebagai salah satu negara dengan penikmat sepak bola besar tentu bisa menjadi alasan Carlos menangani Persis.
Kali terakhir Carlos bekerja di manajemen klub adalah sebagai bagian pemasaran di timnas Maroko yang berakhir di Juni 2018.
Setelah sebelumnya Carlos bekerja sebagai asisten manajer Guus Hidding dan Zelko Petrovic, kariernya sebagai manajer dan pelatih juga tak buruk.
Carlos pernah menjadi manajer Anzhi Makcachkala medio 2012-2013, kemudian Sivaspor pada 2013-1024 hingga kali terakhir untuk Delhi Dynamos.
Saat membela klub India, Carlos berperan ganda sebagai pemain dan pelatih meski hanya bertahan selama 6 bulan di tahun 2015.
[Penulis: Eko Isdiyanto]