Shin Tae-yong, Dalang di Balik Performa Agresif Timnas Indonesia di Piala AFF 2020

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 27 Desember 2021 | 15:47 WIB
Shin Tae-yong, Dalang di Balik Performa Agresif Timnas Indonesia di Piala AFF 2020
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat memberikan arahan kepada anak asuhannya dalam latihan (dok. PSSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Boleh saja beranggapan Indonesia menang karena menghadapi tim yang tiga pemainnya terkena kartu merah. Tetapi itu tak menghilangkan fakta bahwa Indonesia memang bermain bagus dan menjadi pihak yang lebih bisa mengelola emosi dan tekanan.

Indonesia juga menjadi tim yang paling on fire yang terlihat dari 18 gol yang diciptakan sejauh ini yang terbanyak dibandingkan dengan tim mana pun dalam Piala AFF 2020 ini.

Tangan dingin Shin rupanya telah secara perlahan memberi identitas baru untuk sebuah tim yang kini akrab dalam predikat menekan, ngotot dan penuh percaya diri.

Predikat ini juga sering dimiliki tim-tim besar, termasuk Korea Selatan yang langganan putaran final Piala Dunia, bahkan pernah merasakan semifinal Piala Dunia 2002 dan 16 Besar Piala Dunia 2010.

Shin menjadi salah satu bagian dari wajah sepakbola modern negara itu, baik saat sebagai pemain maupun saat sebagai pelatih.

Selama 13 musim bermain, Shin mencetak 99 gol dan 68 assist dari total 401 pertandingan untuk Ilwha Chunma yang enam kali menjuarai Liga Korea.

Karier kepelatihannya tak kalah menarik. Akhir 2008, dia mengawalinya bersama Seongnam FC yang juga berujung sukses seperti saat dia berstatus pemain.

Setelah Piala Dunia Brazil 2014, dia mengisi sementara kursi pelatih timnas. Februari 2015 dia diserahi tugas mengasuh Korsel U-23 dan berhasil mengantarkan Laskar Taeguk mencapai perempat final sepakbola Olimpiade Rio 2016.

Prospek besar

Baca Juga: Lolos ke Final Piala AFF 2020, Dua Hal Ini yang Harus Diperbaiki Timnas Indonesia

Dua tahun kemudian pada 2017 Shin ditunjuk memimpin Korea Selatan yang di ambang gagal masuk putaran final Piala Dunia 2018 setelah negeri itu memecat pelatih asal Jerman yang juga mantan pemain kesohor, Uli Stielike.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI