Suara.com - Semifinal leg pertama Piala AFF 2020 antara Timnas Indonesia vs Singapura melahirkan beberapa fakta menarik. Salah satunya soal Amy Recha, bomber The Lions yang ternyata kelahiran Surabaya.
Di leg pertama semifinal Piala AFF 2020 antara Indonesia dan Singapura, banyak penikmat sepak bola membahas soal Ikhsan Fandy selaku pencetak gol bagi The Lions.
Nama Ikhsan Fandi diperbincangkan karena dirinya merupakan putra dari Fandi Ahmad, legenda sepak bola Singapura dan dilaporkan memiliki darah Indonesia.
Hal ini membuat banyak penikmat sepak bola Tanah Air menelisik lebih jauh darah Indonesia di tubuh penyerang yang membobol gawang Timnas Indonesia di leg pertama itu beserta Fandi Ahmad.
Baca Juga: 3 Alasan Timnas Indonesia Bakal Pecundangi Singapura di Laga Hidup Mati Piala AFF 2020
Setelah ditelusuri, Ikhsan Fandi ternyata memang punya darah Indonesia dari sang ayah yang memiliki kakek orang Pacitan, Jawa Timur.
Nyatanya, di Singapura tak hanya Ikhsan Fandi saja yang punya darah Indonesia. Kompatriotnya, Amy Recha diam-diam ternyata juga berdarah Indonesia.
Tak hanya punya darah Indonesia dari sang ibu yang merupakan WNI, Amy Recha ternyata lahir di Surabaya, Jawa Timur.
Berikut profil lengkap dari penyerang Timnas Singapura, Amy Recha.
Rekam Jejak Amy Recha
Baca Juga: Semifinal Piala AFF 2020 Digelar di Hari Natal, Ricky: Saya Mau Kasih Kado Spesial
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Amy Recha lahir di Surabaya pada 13 Maret 1992 dari ibu yang asli Indonesia. Ia sendiri dibesarkan di Batam oleh keluarganya sebelum pindah ke Singapura.
“Ibu saya berasal dari Surabaya dan saya lahir di sana dan dibesarkan beberapa tahun di Batam, sebelum pindah ke Singapura saat kecil,” ujar Amy Recha dikutip dari laman federasi sepak bola Singapura, FAS.
Dalam dunia sepak bola, Amy Recha mengawali karier di kancah profesional pada tahun 2011 dengan menjalani debut untuk Geylang International di ajang Singapore Premier League.
Dalam debutnya ini, ia mampu mencetak gol perdananya di kancah profesional saat Geylang International takluk 1-3 dari Balestier Khalsa.
Meski mampu mencetak gol di laga debutnya, Amy Recha belum mampu konsisten dalam mencetak gol di laga lanjutan. Bahkan, butuh hampir satu tahun baginya untuk mencetak gol kedua bagi Geylang International.
Usai membela Geylang International hingga 2013, Amy Recha lantas dipinjamkan ke Young Lions FC pada 2014. Klub itu merupakan klub di bawah naungan Federasi Sepak Bola Singapura yang bermain di Singapore Premier League.
Amy Recha membela Young Lions di tahun 2014 dan 2015. Dalam kurun waktu tersebut, ia tampil sebanyak 28 kali dengan torehan empat gol saja.
Pada 2016, Amy Recha pulang ke Geylang International. Kepulangannya ini ditandai dengan meningkatnya torehan gol.
Di musim itu, Amy Recha mampu melesakkan empat gol dari 16 laga. Namun masalah konsistensi membuat Geylang International melepasnya pada akhir musim 2017.
Di awal tahun 2018, Amy Recha bergabung Home United. Di klub ini, ia hanya bertahan satu tahun saja dengan jumlah 28 penampilan dan dua gol.
Pada 2019, takdir membawanya kembali ke Geylang International. Di kepulangan ketiganya ini, Amy Recha menjadi pemain yang lebih matang.
Kematangan ini terlihat dari catatan golnya yang meningkat drastis. Di tahun 2019, ia mampu mencetak tujuh gol dari 27 laga,
Di tahun berikutnya yakni kompetisi 2020, torehan golnya pun kembali menurun dengan catatan dua gol dari 12 laga saja.
Lalu di kompetisi tahun 2021, Amy Recha benar-benar mencapai puncak performanya di kancah liga dengan torehan 12 gol dari 21 penampilan saja.
Catatan terakhir itu membuat Tatsuma Yoshida lantas memanggilnya ke tim nasional Singapura untuk berpartisipasi di ajang Piala AFF 2020.
Total lima laga telah ia mainkan bersama tim nasional Singapura. Kesertaannya di Piala AFF pun menjadi kali pertama Amy Recha bermain di ajang internasional.
Istimewanya lagi, di Piala AFF ini ia berhadapan dengan negara tempat kelahirannya, Indonesia. Amy Recha pun mengusung misi bisa membawa Singapura melaju maupun mencetak gol perdana bagi The Lions kala melawan skuat Garuda.
“Itu akan selalu spesial jika saya bermain melawan Indonesia, meski hanya di kelompok umur. Beberapa keluarga saya tinggal di sana, tapi mereka tetap mendukung saya meskipun saya membela Singapura,” ucap Amy Recha.
[Penulis: Zulfikar Pamungkas]