Timnas Indonesia dihuni oleh para pemain dengan kualitas individu mumpuni di setiap lini. Keunggulan tersebut diakui oleh bek Singapura, Irfan Fandi jelang leg kedua.
Kualitas individu yang mumpuni ini bisa menjadi faktor X untuk mengubah jalannya pertandingan. Sebagai contoh, seperti gol Indonesia di leg pertama, di mana Asnawi Mangkualam mampu memenangi duel dan mengkreasikan gol untuk Witan Sulaeman.

2. Tekanan Besar ke Singapura.
Menjadi tuan rumah kompetisi bisa menjadi keuntungan dan kerugian bagi Singapura. Keuntungannya tentu adalah masifnya dukungan yang akan didapatkan.
Sedangkan kerugiannya adalah tekanan besar yang menghampiri Singapura untuk menjadi juara Piala AFF 2020. Apalagi The Lions punya tradisi kuat di ajang dua tahunan ini.
Hal ini pun diakui oleh Tatsuma Yoshida, pelatih Singapura, di mana di leg pertama beberapa pemainnya gugup karena mendapat tekanan saat melawan Indonesia.
3. Taktik Shin Tae-yong yang Sulit Ditebak
Hasil imbang 1-1 di leg pertama menjadi gambaran bagi Singapura dan Tatsuma Yoshida akan taktik apa yang dipakai Indonesia di leg kedua nanti.
Meski punya gambaran, Singapura tetap harus berhati-hati. Pasalnya, Shin Tae-yong dikenal kerap mengubah gaya bermain Indonesia saat telah mengetahui karakteristik lawan.
Baca Juga: Semifinal Piala AFF 2020 Digelar di Hari Natal, Ricky: Saya Mau Kasih Kado Spesial
Apalagi taktik Shin Tae-yong terbilang fleksibel dan bisa berubah-ubah meskipun di tengah permainan. Hal ini pun bisa menjadi senjata bagi Indonesia untuk meraih kemenangan di leg Piala AFF 2020 kedua nanti.