Jadwal Padat, Guardiola Minta Aturan Pergantian Pemain Liga Premier Diubah

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 24 Desember 2021 | 13:39 WIB
Jadwal Padat, Guardiola Minta Aturan Pergantian Pemain Liga Premier Diubah
Manajer Manchester City Josep Guardiola memimpin sesi latihan timnya jelang final Liga Champions kontra Chelsea di Estadio do Dragao, Jumat (28/5/2021). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tradisi unik Liga Premier yang tetap berlaga saat momen Natal dan Tahun Baru seharusnya tidak berubah tetapi klub harus dibolehkan mengganti lima pemain guna melindungi para pemain di tengah jadwal yang padat, kata manajer Manchester City Josep Guardiola, Jumat (24/12/2021).

Liga-liga papan atas di Eropa mengadopsi aturan jumlah pergantian pemain per pertandingan menjadi lima guna meringankan beban kerja para pemain di tengah pandemi COVID-19, tetapi klub-klub Liga Inggris tak mau melakukan hal ini.

Ketika sebagian besar liga jeda musim dingin, tim-tim Inggris malah memainkan tiga pertandingan dalam kurun 26 Desember-2 Januari. Tetapi mengingat banyak laga ditunda gara-gara COVID-19, Guardiola mengatakan sudah waktunya Liga Inggris beradaptasi ketentuan pergantian lima pemain.

Manajer Manchester City, Pep Guardiola. [OLI SCARFF / AFP]
Manajer Manchester City, Pep Guardiola. [OLI SCARFF / AFP]

"Tradisi Boxing Day memang penting sekali. Ini ciri khas liga ini. Tidak akan berubah... Boxing Day sangat menyenangkan bagi keluarga untuk pergi bersama ke stadion," kata Guardiola menjelang lawatan ke kandang Leicester City lusa.

Baca Juga: Perbaiki Mental, Timnas Indonesia Siap Libas Singapura di Leg Kedua Semifinal Piala AFF

Namun dari sisi pemain, Guardiola menganggap jadwal yang padat membuat pemain tak punya waktu libur yang cukup. Oleh karena itu rotasi pemain menjadi sangat penting.

"Kami ingin melindungi para pemain, jadi berlakukan aturan lima pergantian pemain. Itu jauh lebih baik dengan jumlah pertandingan sebanyak sekarang, tetapi Liga Premier dan klub sudah memutuskan 'tidak'," kata Guardiola

Para pemain dan manajer beranggap keselamatan pemain tidak dianggap cukup serius padahal COVID-19 terus memperburuk situasi. Guardiola lalu mengatakan klub-klub harus bersatu dan mogok bermain sekalipun dia tak menginginkan hal ini terjadi.

"Hanya kata-kata tidak akan menyelesaikan apa pun. (Bagi) UEFA, FIFA, Liga Premier, televisi, bisnis lebih penting daripada keselamatan pemain," tambah Guardiola dikutip Antara dari Reuters.

"Mungkin kami perlu mogok agar orang-orang memperhatikan... (tetapi) kami ingin bermain untuk membahagiakan orang-orang selama Desember. Kami senang melakukannya," pungkas Guardiola.

Baca Juga: Pose Senyum, Kiper Singapura Diserang Netizen karena Dianggap Ledek Timnas Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI