Pencetak Gol Singapura, Ikhsan Fandi Ternyata Punya Darah Keturunan Indonesia

Reky Kalumata Suara.Com
Kamis, 23 Desember 2021 | 14:25 WIB
Pencetak Gol Singapura, Ikhsan Fandi Ternyata Punya Darah Keturunan Indonesia
Striker Timnas Singapura Ikhsan Fandi merayakan golnya pada leg pertama pertandingan semifinal sepak bola Piala AFF Suzuki 2020 menghadapi Timnas Indonesia di National Stadium di Singapura pada 22 Desember 2021. Roslan RAHMAN / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyerang timnas Singapura, Ikhsan Fandi, yang mencetak gol penyama kedudukan pada laga leg pertama semifinal Piala AFF 2020 ternyata memiliki darah keturunan Indonesia.

Sebelumnya, Ikhsan Fandi memang tampil cukup impresif ketika menjadi juru gedor timnas Singapura ketika berjumpa Indonesia di Stadion Nasional, Rabu (22/12/2021).

Setelah timnya tertinggal satu gol dari timnas Indonesia, upaya Ikhsan Fandi untuk menjegol gawang Nadeo Argawinata akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-71.

Striker berusia 22 tahun itu sukses memanfaatkan umpan terobosan Faris Ramli untuk meneruskan bola ke gawang Nadeo.

Baca Juga: Kerja Sama Apik dengan Asnawi, Gol Witan Sulaeman Disorot Media Amerika

Ternyata, Ikhsan Fandi memiliki darah keturunan Indonesia. Garis itu diwariskan oleh ayahnya, Fandi Ahmad, yang juga merupakan legenda sepak bola di Singapura.

Fandi Ahmad memang dilahirkan dan dibesarkan di Singapura. Namun, ternyata ia memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya.

Ayah kandung Fandi Ahmad, Ahmad Wartam, ternyata memiliki darah keturunan dari Pacitan, Jawa Timur.

“Indonesia berjasa melegendakan nama saya, tapi lebih dari itu kebetulan kakek dan nenek saya orang Pacitan. Dulu ketika masih bermain di Niac Mitra, saya pernah berkunjung ke sana,” ujarnya.

Fandi Ahmad, ayah Ikhsan Fandi, memang sempat mencatatkan kiprahnya saat masih aktif bermain. Ketika itu, dia memperkuat klub Galatama, Niac Mitra, selama periode 1982 hingga 1983.

Baca Juga: 3 Pemain Timnas Indonesia yang Under Perform saat Lawan Singapura

Selama memperkuat Niac Mitra, Fandi Ahmad sukses membantu timnya mempertahankan gelar Galatama. Saat itu, dia mencetak 13 gol dalam satu musim.

Namun, dia harus meninggalkan Indonesia karena saat itu Galatama mulai melarang penggunaan pemain asing.

Akhirnya, Fandi Ahmad mendapatkan tawaran dari klub asal Belanda, Groningen. Di sana, dia mendapatkan kontrak selama dua musim.

Setelah pensiun sebagai pemain, Fandi Ahmad juga pernah mencatatkan kiprahnya ketika menjadi pelatih di Indonesia.

Pada tahun 2006, dia mendapat tawaran untuk membesut Pelita Jaya. Di sana pula, anak-anaknya ikut dibesarkan.

Kontributor: Muh Adif Setiawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI