Kontroversi, Wasit di Laga Indonesia vs Singapura Pernah Dituduh Terima Suap

Reky Kalumata Suara.Com
Kamis, 23 Desember 2021 | 13:34 WIB
Kontroversi, Wasit di Laga Indonesia vs Singapura Pernah Dituduh Terima Suap
Wasit asal Korea Selatan Kim Hee-gon. STR / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kim Hee-gon, wasit asal Korea Selatan yang memimpin laga semifinal leg pertama Singapura melawan Indonesia di Piala AFF 2020 ternyata pernah dituduh terima suap.

Hasil imbang Singapura melawan Indonesia pada leg pertama semifinal Piala AFF 2020 sempat diwarnai keputusan kontroversi wasit, Kim Hee-gon.

Indonesia seharusnya bisa memenangi pertandingan lewat gol dari titik penalti pada menit ke-77 setelah Ricky Kambuaya dilanggar Nazrul Nazari.

Dalam video tayangan ulang, akselerasi Kambuaya di dalam kotak penalti Singapura dihadang Nazrul dengan melanggarnya hingga terjatuh.

Baca Juga: Lawan Timnas Indonesia di Leg Kedua, Pelatih Singapura Prediksi Jauh Lebih Sulit

Meski begitu, wasit tidak melihatnya sebagai pelanggaran di kotak penalti padahal video tayangan ulang jelas menunjukkan Kambuaya dilanggar di dalam.

Akibat insiden itu Indonesia hanya mendapat tendangan bebas tepat di depan kotak penalti Singapura, eksekusi Evan Dimas saat itu juga hanya menyentuh pagar hidup.

Sejatinya kontroversi memang sudah melekat pada sosok Kim Hee-gon, salah satunya ketika jasanya dipakai Liga Thaiiland di musim kompetisi tahun 2013.

Namanya menjadi perhatian publik Thailand, khususnya di laga Chonburi FC melawan SCG Muanthong United, kinerjanya dikritisi manajer salah satu tim.

Adalah Witthaya Laohakul selaku manajer Chonburi FC menilai Kim Hee-gon telah menerima suap setelah tak memberi hadiah penalti timnya di babak pertama.

Baca Juga: Nyelekit, Coach Timo Sentil Performa Ezra Walian saat Hadapi Singapura

Menariknya, Manajer Umum SCG Muangthong United, Karn Chantarat juga melayangkan protes terhadap kinerja Kim meskipun timnya memenangi pertandingan.

"Saya 100 persen percaya bahwa mereka (wasit Kim) mendapatkan uang untuk ini," ucap Witthaya dikutip dari Goal International.

"Saran saya, jangan pakai wasit asing lagi. Wasit Thailand boleh saja. Kalau melakukan kesalahan, mereka akan dihukum. Namun bagaimana dengan wasit asing?" imbuhnya.

"Memang benar ada beberapa keputusan buruk di sana-sini," ucap Karn Chantarat.

"Mengapa tidak ada kartu kuning untuk Chonburi saat hukuman penalti? Chonburi bahkan pantas mendapatkan kartu merah di beberapa titik permainan.

"Para pemain kami cedera, tanpa perlindungan apa pun dari wasit." imbuhnya.

Tak hanya di Thailand, nama Kim Hee-gon juga menjadi perbincangan besar di masyarakat penikmat sepak bola China di tahun 2020.

Liga China yang saat itu ingin meningkatkan kualitas justru tercoreng setelah insiden kontroversi Kim Hee-gon di laga Beijing Sinobo Guoan melawan Shandong Luneng.

Pertandingan yang digelar pada Oktober 2020 itu dimenangi Beijing Sinobo Guoan dengan agregat 4-3, Shandong Luneng diklaim kalah karena kontroversi Kim.

Berawal dari gol kedua Shandong Luneng dianulir setelah Kim mengecek tayangan ulang melalui VAR, gol Roger Guedes dianulis setelah dianggap melakukan pelanggaran dahulu.

Di akhir pertandingan ofisial tim Shandong Luneng yang tak terima dengan keputusan Kim meradang, panitia pertandingan bahkan harus mengerahkan polisi guna meredam itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI