Suara.com - PSS Sleman secara resmi menunjuk Feras Ardiles Muhammad sebagai dokter tim yang baru untuk menyambut bergulirnya putaran kedua kompetisi BRI Liga 1.
Selain melalui proses ketat administrasi, pengalaman Dokter Feras saat menangani tim medis Barito Putera menjadi pertimbangan kuat manajemen PSS untuk merekrutnya sebagai pendamping Bagus Nirwanto dan kawan-kawan.
"Syukur Alhamdulillah dan terima kasih kepada manajemen PT Putra Sleman Sembada (PSS) telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk bergabung dengan tim PSS Sleman," kata Feras seperti dilansir Antara, Selasa (21/12/2021).
Pada putaran kedua Liga 1 2021/2022 nanti, PSS praktis mendapatkan jadwal padat yang tentu berpengaruh pada kondisi serta kebugaran para penggawa Tim Super Elang Jawa.
Baca Juga: Ambisi Greg Nwokolo Angkat Posisi Madura United di Paruh Kedua BRI Liga 1
Akan tetapi, Feras mengaku telah mengantisipasinya.
"Tips dan strategi untuk menghadapi jadwal pertandingan padat dengan recovery yang tepat, yakni rest dan sleep minimal delapan jam sehari. Lalu ditambah porsi makanan tinggi protein, serta karbohidrat tinggi dan asupan air yang cukup," paparnya.
"Kemudian, melakukan proses perendaman dengan ice bath di bawah nol derajat celcius agar metabolisme tubuh maksimal dalam proses recovery tubuh," Feras menjelaskan.
Feras pun berharap langkah tersebut dilakukan sebaik mungkin oleh para pemain PSS untuk menjaga dan menambah kebugaran fisik mereka agar tidak rentan cedera ketika kompetisi kembali berjalan nanti.
Sebelumnya, PSS Sleman sendiri dihebohkan dengan aksi mantan dokter timnya, Elwizan Aminudin yang ternyata dokter gadungan dengan bermodalkan ijazah palsu.
Baca Juga: Borneo FC Resmi Rekrut Gelandang Jepang Kei Hirose
Yang menarik, Elwizan sebelumnya juga pernah bekerja di beberapa klub Liga 1 seperti Madura United, Bali United, hingga Barito Putera.
Elwizan juga pernah menjabat sebagai dokter Timnas Indonesia di level U-16 dan U-19.
Saat ini Elwizan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Sleman karena terbukti melakukan pemalsuan ijazah dan surat pernyataan dari Universitas Syiah Kuala, Aceh.