Suara.com - Dunia Futsal Tanah Air belakangan ini dikejutkan dengan kabar mundurnya Kensuke Takahashi dari jabatannya sebagai pelatih timnas Futsal Indonesia.
Kensuke Takahashi mundur dari jabatannya sebagai pelatih timnas Futsal Indonesia pada Rabu, 8 Desember 2021 lalu.
Pengunduran diri ini Kensuke Takahashi disampaikan dalam Kongres Federasi Futsal Indonesia. Pria berusia 39 tahun ini mundur dengan alasan keluarga.
Pengunduran dirinya tersebut jelas membuat penikmat Futsal Tanah Air terkejut. Pasalnya, Kensuke Takahashi dianggap mampu membawa timnas Futsal Indonesia berprestasi.
Baca Juga: Resmi, AFC Futsal Championship 2020 Ditunda hingga Tahun Depan
Selama 3,5 tahun mengarsiteki timnas Futsal Indonesia baik di kategori putri, kelompok umur dan senior, Kensuke Takahashi mampu membuat tim Futsal Tanah Air berbicara banyak.
Di tahun pertamanya saja, Kensuke Takahashi mampu membawa timnas Futsal Putri Indonesia menembus babak perempat final Piala Asia Futsal di Macau.
Lalu di November 2018, ia juga membawa timnas Futsal Indonesia meraih tempat ketiga di Piala AFF Futsal yang berlangsung di Yogyakarta.
Di Piala Asia Futsal U-20, Kensuke Takahashi lagi-lagi mampu membuat Indonesia lolos ke putaran final yang berlangsung pada 2019 lalu.
Tak cukup sampai di situ, timnas Futsal U-20 mampu menembus semifinal Piala Asia Futsal U-20 pasca menjadi runner up Piala AFF Futsal 2019.
Baca Juga: Tatap AFC Futsal Championship, Timnas Futsal Indonesia Gelar TC
Beredar kabar bahwa Kensuke Takahashi mundur bukan hanya karena alasan keluarga, melainkan juga karena ia akan bergabung staf kepelatihan timnas Futsal Jepang.
Dilaporkan oleh pemerhati Futsal Jepang, Steve Harris, Kensuke Takahashi akan menjadi asisten pelatih Kenichiro Kogure untuk tim putra, tim putri, dan tim U-20.
Untuk mengenang kiprahnya bersama timnas Futsal Indonesia, berikut kami sajikan profil lengkah Kensuke Takahashi.
Kensuke Takahashi, Eks Pemain Futsal dengan Pengalaman Segudang
Kensuke Takahashi lahir di Hokkaido, Jepang pada 8 Mei 1982. Kariernya di dunia futsal sendiri telah bermula sejak ia berkuliah di Universitas Juntendo.
Kensuke Takahashi bergabung dan bermain sebagai pemain inti tim kampusnya yang bernama Gazil Juntendo.
Selain membela tim kampus, ia juga sempat membela tim amatir bernama Divertido Asahikawa. Dari tim amatir inilah, bakat Kensuke Takahashi dilirik tim nasional Jepang.
Pada 2003, ia masuk ke skuat timnas Futsal Jepang yang dipersiapkan untuk Piala Dunia Futsal 2004 di Taiwan. Karena bakatnya, Kensuke Takahashi pun menjadi andalan selama gelaran tersebut.
Sayangnya, Jepang gagal berbicara banyak di Piala Dunia Futsal 2004. Tim negeri Sakura itu harus tersisih di babak grup.
Kensuke Takahashi pun bertekad membalas kegagalan itu di Piala Dunia Futsal 2008. Namun, cedera memaksanya menepi dan absen dari gelaran itu.
Barulah pada Piala Dunia 2012, Kensuke Takahashi kembali tampil untuk Jepang di mana ia mampu membawa negaranya hingga babak 16 besar.
Di level klub, pengalaman Kensuke Takahashi bisa dikatakan mumpuni. Kariernya di tim profesional bermula pada 2004 kala ia bergabung tim Predator FC yang kini dikenal sebagai Bardral Urayasu.
Empat tahun kemudian, Kensuke Takahashi mengambil pilihan hijrah ke Spanyol dengan bergabung klub kasta teratas Liga Futsal Spanyol, yakni Caja Segovia. Karenanya, ia menjadi pemain Jepang pertama yang bermain di Liga Futsal Spanyol.
Dua tahun membela Caja Segovia, Kensuke Takahashi lantas hijrah ke tim Spanyol lainnya, Guadalajar. Sayangnya, bersama dua tim ini ia gagal meraih prestasi apapun.
Pada 2011, Kensuke Takahashi mudik ke Jepang dan bergabung Bardral Urayasu kembali sebelum memutuskan gantung sepatu pada 2015.
Setelah gantung sepatu, ia pun mencicipi dunia kepelatihan di mana ia menjadi pelatih kepala Bardral Urayasu pada 2017.
Dalam debutnya sebagai pelatih ini, ia mampu membawa Bardral Urayasu menduduki peringkat keempat All Japan Championship di awal tahun 2018.
Pada tahun 2018, Kensuke Takahashi menerima pinangan timnas Futsal Indonesia sebagai pelatih di mana ia melatih tim putra, tim putri dan juga tim U-20 sebelum memutuskan hengkang pada 2021.
Kontributor: Zulfikar Pamungkas