Suara.com - Belum lama ini, sepak bola Indonesia dibuat geger dengan turun tangannya Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dalam kasus Alex dos Santos Goncalves vs Tira Persikabo.
Sebelumnya, sepak bola Indonesia sempat dibuat terkejut dengan pengakuan Alex dos Santos Goncalves di laman Instagram pribadinya.
Dalam unggahannya tersebut, pemain asal Brasil itu menyebut dirinya mendapat pemotongan gaji 75 persen dari klub berjuluk Laskar Padjajaran dan hak-haknya sebagai pemain tak diberikan.
Alex Goncalves mengaku ia kesulitan secara finansial karena kebijakan mantan klubnya tersebut saat pandemi Covid-19 menghentikan gelaran Liga 1 2020.
Baca Juga: 3 Kemenangan Timnas Indonesia atas Laos di Piala AFF
Alex lantas membawa kasus ini ke DRC FIFA di mana ia memenangkan gugatan yang mewajibkan Tira Persikabo memenuhi nominal yang diminta pemain tersebut.
Tira Persikabo pun tak tinggal diam dan kemudian mengajukan banding ke FIFA karena merasa kebijakan yang diambil telah sesuai keputusan.
Tak cukup sampai di situ, Tira Persikabo juga melaporkan Alex ke kepolisian dengan dugaan pencemaran nama baik tim dan juga Presiden klub, Bima Wirjasoekarta.
Polemik berkepanjangan ini nyatanya sampai ke telinga Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, orang nomor 1 di negeri Samba ini membagikan perkembangan kasus Alex.
Sontak hal ini membuat geger publik Indonesia, terutama para penikmat sepak bola karena orang nomor satu Brasil turun tangan untuk membantu Alex Goncalves.
Baca Juga: Timnas Indonesia vs Laos, Shin Tae-yong akan Rotasi Lini Belakang
Jair Bolsonaro: Presiden ke-38 Brasil
Jair Bolsonaro lahir pada 21 Maret 1955 di Glicerio, Sao Paulo, Brasil. Saat ini dirinya tercatat sebagai Presiden ke-38 di negara tanah kelahirannya itu.
Rekam jejak Bolsonaro sendiri cukup mentereng di dunia politik. Diketahui, sebelum terjun ke dunia politik, pria berusia 66 tahun itu merupakan jebolan militer.
Masa mudanya dihabiskan di Akademi Militer Agulhas Negras di mana ia lulus pada tahun 1977 dan berdinas di grup artileri lapangan dan terjun payung Angkatan Darat Brasil.
Sebagai orang militer, Bolsonaro tergolong kritis terhadap pemerintah, di mana ia pernah ditahan 15 hari karena mengkritisi rendahnya bayaran anggota militer di sebuah majalah.
Karier militernya membawa Bolsonaro ke panggung politik. Ia tergabung di cadangan militer dengan jabatan sebagai kapten dan terpilih sebagai Dewan Kota Rio de Janeiro dari Partai Demokrat Kristen.
Kariernya di politik terbilang mulus. Pada tahun 1990, Bolsonaro terpilih sebagai anggota Majelis Rendah Kongres dan terpilih lagi sebanyak 6 kali.
Pandangan politik Bolsonaro cenderung ke kanan, di mana ia dikenal sangat mendukung konservatisme nasional yang menentang kebijakan sayap kiri seperti pernikahan sesama jenis, aborsi, dan sekularisme.
Pada Maret 2016, Bolsonaro mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden Brasil dari Partai Kristen Sosial. Namun pada 2018 ia keluar dan bergabung Partai Liberal Sosial.
Berduet dengan Jenderal Hamilton Mourao, Bolsonaro maju ke pencalonan Presiden dan Wakil Presiden di mana ia memenangi putaran pertama Pemilihan Umum (Pemilu) pada 7 Oktober 2018.
Lalu di Pemilu putaran kedua, Jair Bolsonaro kembali menang dengan meraih 55 persen suara, mengungguli Fernando Haddad dari Partai Pekerja.
[Penulis: Zulfikar Pamungkas]