Suara.com - Pelatih AS Roma Jose Mourinho memiliki pengalaman yang menyentuh hati saat merawat anjing kecilnya bernama Leya.
Kisah itu terjadi pada tahun 2007, tepatnya ketika Jose Mourinho masih berstatus sebagai manajer Chelsea. Saat itu, ia pernah berurusan dengan kepolisian demi menyelamatkan anjing kecilnya tersebut.
Dilansir dari SportBible, peristiwa itu terjadi ketika dia baru saja tiba di Inggris. Saat itu, pelatih asal Portugal ini diminta untuk menyerahkan anjing berjenis Yorkshire Terrier tersebut.
Sebab, setiap anjing yang menjadi peliharaan harus melewati proses karantina dan mendapatkan vaksinasi. Namun, Mourinho tak setuju apabila harus berpisah dengan anjingnya tersebut.
Baca Juga: Prediksi Liverpool Vs Aston Villa: Head to Head, Susunan Pemain dan Skor Pertandingan
“Saya memiliki anjing sejak dari Portugal. Sebenarnya, anjing itu sudah mendapatkan semua jenis vaksinasi dan sudah sesuai prosedur,” kata Mourinho dalam siniar 433 bertajuk The Home of Football.
“Akan tetapi, pihak berwenang di Inggris menginginkannya untuk menjalani karantina terlebih dahulu,” lanjut mantan pelatih Real Madrid ini.
Oleh karena itu, Mourinho sempat harus berkejaran dengan polisi karena berupaya menyelamatkan anjingnya tersebut.
Sebab, bagaimanapun juga, keluarga kecil pelatih berjuluk The Special One itu, termasuk anak-anaknya, sangat mencintai anjing tersebut.
Oleh karena itu, Mou enggan menyerahkan anjingnya dan memilih membawanya kabur untuk dititipkan kepada seorang rekannya.
Baca Juga: Prediksi Chelsea vs Leeds United di Liga Inggris, 11 Desember 2021
“Anjing itu sangat kecil dan rentan. Anak-anak saya juga sangat mencintai anjing itu. Saat polisi datang ke rumah kami, saya langsung membawa anjing tersebut dengan memasukannya ke dalam tas,” ujar Mou.
“Kemudian, saya pergi dengan cara melompati jendela, lalu membawanya ke rumah teman saya,” lanjutnya.
Akibat membawa kabur anjingnya tersebut, pelatih yang kini mengasuh AS Roma itu harus rela digiring ke kantor polisi.
Bahkan, Mou sempat menjalani pemeriksaan oleh pihak berwajib. Ia pun harus menghubungi penasehat hukumnya karena tersandung masalah itu.
“Mereka menganggapnya sebagai tindakan melanggar hukum. Oleh karena itu, saya harus menjawab beberapa pertanyaan serta menghubungi pengacara saya,” katanya.
Sayang sekali, beberapa tahun setelah peristiwa itu, keluarga kecil Mourinho harus berduka karena anjing kecil tersebut mati.
Bahkan, ketika Mourinho menjabat sebagai manajer Tottenham Hotspur pada 2019 lalu, ia sempat menyampaikan kesedihannya saat menjalani sesi wawancara sebelum pertandingan.
“Jujur saya sangat sedih karena anjing saya mati. Dia sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Meskipun demikian, kami harus tetap merelakannya,” ujar Mou.
[Penulis: Muh Adif Setiawan]