Suara.com - Penjaga gawang Tira Persikabo Syahrul Trisna Fadillah menjadi pilihan utama Shin Tae-yong Saat Timnas Indonesia bertemu Kamboja di laga perdana penyisihan Grup B Piala AFF 2020. Masuk starting eleven di laga tersebut, penjaga gawng berusia 26 tahun itu pun menyedot perhatian.
Sebagaimana diketahui, selama persiapan Timnas Indonesia, nama Syahrul nyaris tak terdengar. Penjaga gawang Tira Persikabo itu baru dipanggil Shin Tae-yong dan staf pelatih Timnas Indonesia saat akan mentas di Piala AFF.
Pilihan Shin tak selamanya salah. Kendati kebobolan 2 gol di laga kontra Kamboja, Kamis (9/12/2021) malam WIB, penampilan Syahrul layak diapresiasi. Keputusan Shin menurunkan Syahrul pun terbilang tepat, mengapa?
Sepak Terjang Syahrul di Persikabo
Baca Juga: Klarifikasi Safee Sali Indonesia Tak Lolos Fase Grup Piala AFF: Hanya Allah yang Tahu
Menengok statistik Syahrul di Liga 1 2021 ini, agaknya ia cocok menempati pos penjaga gawang nomor 1 di Timnas Indonesia. Pasalnya, dari 11 laga yang sudah dilaluinya, jala Laskar Padjadjaran yang ia kawal jebol 11 kali.
Bila dikalkulasi, rasio kebobolan Syahrul selama berada di bawah mistar adalah 1 gol per laga. Dan hebatnya Syahrul, dari 11 laga itu, 4 kali ia catatkan nir bobol.
Melansir situs Liga Indonesia Baru, Syahrul ternyata juga masuk dalam 5 besar kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak. Syahrul berada di posisi ketiga dalam urutan kiper terbanyak lakukan penyelamatan (38 kali).
Dengan atribut yang telah dimiliki Syahrul, sudah cukup bagi Shin untuk mengedepankannya sebagai penjaga gawang utama.
Profil Syahrul Trisna Fadillah
Baca Juga: Ada Evan Dimas, Ini 4 Pemain Timnas Indonesia yang Tampil Impresif Saat Lawan Kamboja
Syahrul Trisna Fadillah lahir pada 26 November 1995. Selain pesepak bola profesional, ia adalah seorang anggota TNI berpangkat sersan dua.
Syahrul belajar sepak bola di Sekolah Sepakbola (SSB) AMTRI yang ada di kampungnya, Beran, Tridadi, Sleman. Kemudian ia memperkuat klub amatir PSST Tridadi dalam kompetisi lokal di Sleman.
Pada 2011-2014, Syahrul diterima menjadi siswa Diklat Salatiga, dan sempat memperkuat Persab Brebes pada 2013 dan Persera Seruyan pada 2014 yang berlaga di Divisi 3 Liga Indonesia.
Awal karier profesional dimulai setelah memperkuat tim PON DIY pada 2016 dan sejurus kemudian ja dikontrak PSS Sleman dalam tusnamen ISC B. Hanya menjadi cadangan, di tengah kompetisi ISC B, Syahrul memutuskan mengikuti seleksi sebagai anggota TNI dan direkrut PS TNI U-21 dalam Kompetisi ISC U-21.
Bersama PS TNI U-21, Syahrul dipercaya menjadi kapten tim dan berhasil menjadi juara. Ia akhirnya menjadi kiper utama PSS Sleman dalam kompetisi Liga 2 2017.
Aturan kompetisi Liga 2 2017 yang hanya memperbolehkan 5 pemain usia diatas 25 tahun, membuka kesempatan bagi Syahrul untuk bisa tampil.
Namun, pada 2018, Syahrul kemudian pulang ke PS TNI yang belakangan bertranformasi menjadi PS Tira Persibako, Tira Persikabo, dan saat ini menjadi Persikabo 1973. Dan bersama tim yang disebutkan, ia menjadi pilihan utama.
[Penulis: Kusuma Alan]