Suara.com - Timnas Indonesia berhasil mengawali perjalanan di Piala AFF 2020 dengan raihan tiga poin. Skuad 'Merah Putih' mampu mengalahkan Kamboja dengan skor 4-2 dalam laga Grup B, Kamis (9/12//2021) malam WIB.
Evan Dimas dan Ramai Rumakiek masing-masing menyumbangkan 1 gol buat Indonesia, sedangkan 2 gol lainnya dicetak oleh Rachmat Irianto.
Meski berhasil meraih 3 poin dan mencetak 4 gol, permainan Timnas Indonesia dinilai masih memiliki celah kekurangan. Paling kentara tentu saja mampunya Kamboja mencuri 2 gol.
Berikut beberapa evaluasi untuk permainan Timnas Indonesia di laga melawan Kamboja.
Baca Juga: Shin Tae-yong Berharap Banyak pada Evan Dimas di Piala AFF 2020
1. Akurasi Passing
Salah satu aspek dasar yang paling mencolok untuk diperbaiki adalah ketepatan passing para pemain Indonesia. Cukup sering para pemain melakukan salah operan yang membahayakan pertahanan sendiri.
Semakin jelas terlihat dari statistik bahwa akurasi passing Indonesia tak begitu bagus karena hanya mencatatkan persentase 79%, sedangkan Kamboja memiliki akurasi passing 81%.
2. Stamina dan Kondisi Fisik
Indonesia memang tampil mendominasi, namun momen ini hanya terlihat di awal laga hingga akhir babak pertama.
Baca Juga: Menang Telak Lawan Kamboja, Shin Tae-yong: Timnas Indonesia Baru 50 Persen
Fisik para pemain terlihat mulai menurun memasuki babak kedua dan pengujung laga. Hal ini pula yang membuat Kamboja akhirnya bisa mencuri dua gol.
3. Koordinasi Berantakan
Menurunnya stamina dan kondisi fisik ini berdampak pada aspek permainan lain yaitu koordinasi dan komunikasi para pemain menjadi berantakan.
Beberapa kali terlihat koordinasi antara lini tidak berjalan baik dan kehilangan konsentrasi sehingga lawan bisa menembus lini pertahanan.
4. Lini Belakang Rapuh
Duet Alfeandra Dewangga dan Ryuji Utomo memang berjalan bagus di awal permainan. Namun, ketika Ryuji ditarik keluar dan digantikan Victor Igbonefo, lini belakang Indonesia mulai rapuh.
Kondisi fisik Alfeandra terlihat semakin menurun, sementara Victor tampil tidak memuaskan sebagai tembok terakhir pertahanan Indonesia.
Problem yang sama juga terjadi di sektor bek sayap Indonesia. Baik Pratama Arhan, Edo, dan Asnawi terlalu sering melakukan kesalahan sendiri dan terlambat menutup pergerakan lawan.
5. Lini Depan Tumpul
Permasalahan lain dari permainan Timnas Indonesia di laga perdana melawan Kamboja adalah lini depan yang tak menunjukkan ketajamannya.
Ezra Walian terbilang jarang melepaskan ancaman serius, pun dengan Irfan Jaya dan Witan Sulaeman. Beruntung lini kedua dan skema bola mati bisa menjadi alternatif Indonesia untuk mencetak gol.
Kontributor: Aditia Rizki