Suara.com - Pelatih AC Milan, Stefano Pioli menyesal timnya harus tersingkir dari Liga Champions. Dia mengakui skuad Rossoneri kurang berpengalaman dan kerap membuat kesalahan sendiri.
AC Milan dipastikan gagal lolos ke 16 besar Liga Champions setelah menderita kekalahan 1-2 dari Liverpool dalam laga terakhir Grup B.
Rossoneri sejak awal paham mereka membutuhkan keajaiban di laga terakhir untuk bisa lolos ke fase knock. Selain harus menang, duel Porto vs Atletico Madrid juga harus berakhir imbang.
Pada akhirnya, skema itu buyar. AC Milan takluk di San Siro, sementara Atletico Madrid menumbangkan Porto 3-1 untuk menemani Liverpool ke 16 besar dengan status ruuner-up grup.
Baca Juga: Milan vs Liverpool: Kalah di San Siro, Rossoneri Angkat Koper dari Liga Champions
AC Milan sejatinya mengawali laga kontra Liverpool dengan baik. Mereka unggul lebih dulu lewat Fukayo Tomori sebelum mengendur dan beralik kalah.
Kiper Mike Maignan sudah berusaha keras melindungi gawang Milan. Dia dua kali melakukan penyelamatan heroik hanya untuk melihat pemain Liverpool memanfaatkan bola rebound menjadi gol.
“Kami tahu grup ini sangat sulit, dan begitu juga pertandingan malam ini, tetapi sayangnya kami tidak dapat mempertahankan tempo yang cukup tinggi dan kami membuat terlalu banyak kesalahan, yang pada level ini [sangat] mahal," tutur Pioli kepada Sky Sport Italia, Rabu (8/12/2021).
“Ada penyesalan, karena saya pikir kami pantas mendapatkan lebih, terutama melawan Atletico Madrid dan Porto di kandang. Seperti yang saya bilang, itu bisa terjadi pada level ini untuk skuad yang tidak berpengalaman."
Stefano Pioli menegaskan AC Milan akan pulang ke Italia dengan membawa sesuatu yang berharga. Pengalaman tampil di Liga Champions pasca tujuh musim absen, bakal dijadikan pelajaran untuk menjadikan Rossoneri tim yang lebih kuat.
Baca Juga: PSG vs Club Brugge: Les Parisiens Pesta Gol di Laga Penutup Grup
“Kami telah melihat jenis lawan yang ada di Eropa, kualitas dan fokus yang dibutuhkan, jadi kami akan belajar dari itu," tutur Pioli.
"Tetap di Eropa adalah tujuan kami, tetapi kami akan mencoba mengambil pelajaran dari pengalaman ini dan terus berkembang.”