Suara.com - Meski hanya akan bertugas sebagai pelatih interim Manchester United sampai akhir musim ini, Ralf Rangnick tampaknya tak main-main dalam menukangi Setan Merah. Pelatih kawakan asal Jerman itu siap melakukan revolusi dengan membawa tiga orang staf pelatihnya sendiri.
Seperti diketahui, Rangnick akan menjadi konsultan alias penasihat untuk Manchester United setelah tugasnya sebagai caretaker selesai pada musim panas 2022 nanti.
Akan tetapi, peluang bagi pelatih berusia 63 tahun itu untuk terus lanjut sebagai juru taktik Manchester United memang masih terbuka musim depan, andai kinerjanya memuaskan di sisa kampanye 2021/2022 ini.
Setelah Ole Gunnar Solskjaer dipecat dari jabatannya sebagai pelatih kepala Manchester United, Michael Carrick, yang sempat jadi pelatih sementara Setan Merah sebelum kedatangan Rangnick, juga telah mundur dari klub pekan lalu.
Baca Juga: Rangnick Ingin Mainkan Phil Jones di Liga Champions tapi Tak Bisa, Kenapa?
Karena itu, staf kepelatihan Manchester United tentu kini butuh orang baru untuk menopang Rangnick sebagai pelatih kepala meski berstatus interim.
Saat ini hanya ada Mike Phelan dan Kieran McKenna di staf kepelatihan Manchester United, plus Darren Fletcher, eks gelandang Manchester United yang kini menjabat direktur teknik Setan Merah namun dalam beberapa pertandingan terakhir juga ada di bangku cadangan sebagai staf pelatih.
Seperti diklaim The Times, Selasa (7/12/2021), atas request dari Rangnick sendiri, Manchester United kini tengah mendekati sosok Jesse Marsch untuk bergabung.
Ya, Rangnick ingin pelatih berpaspor Amerika Serikat itu untuk jadi asisten pelatihnya di Manchester United.
Menurut laporan tersebut, Rangnick tertarik membawa Marsch karena ia sudah kenal lama dengan pelatih berusia 48 tahun tersebut.
Baca Juga: Hasil Undian Piala FA: Man United Jumpa Aston Villa
Rangnick sering berkomunikasi dengan Marsch saat sang pelatih menangani New York Red Bulls di Liga Sepakbola Amerika Serikat (MLS). Marsch juga direkomendasikan Rangnick untuk menjadi pelatih RB Salzburg pada 2019 lalu.
Rangnick diyakini suka dengan cara kerja Marsch. Ia menilai sang pelatih bakal jadi tambahan yang berharga untuk Manchester United.
Kans Marsch merapat ke Manchester United sendiri cukup besar lantaran sang pelatih baru saja dipecat dari RB Leipzih.
Marsch sejatinya baru menukangi RB Leipzig pada musim panas 2021 lalu. Namun, ia gagal menghadirkan kestabilan di tim Bundesliga Jerman itu sehingga ia dipecat sebagai pelatih kepala akhir pekan lalu.
Sedang menganggur, Rangnick cukup optimistis bisa membujuk Marsch untuk merapat ke Old Trafford.
Selain Marsch, ada dua pelatih lain yang diyakini juga akan digandeng Rangnick ke Old Trafford. Mereka adalah Chris Armas dan Sascha Lense.
Armas, yang pernah menukangi New York Red Bulls dan Toronto FC sebagai pelatih kepala, diharapkan akan menjadi tambahan yang berarti sebagai salah satu staf pelatih Manchester United.
Armas, yang juga berpaspor Amerika Serikat namun berusia setahun lebih tua dari Marsch, memiliki karier yang panjang di MLS di mana ia pernah bermain untuk LA Galaxy dan Chicago Fire, serta cukup lama memperkuat Timnas Amerika Serikat.
Dia menukangi New York Red Bulls dari 2018 hingga 2020, dan dari sanalah dia mengenal Rangnick.
Seperti diketahui, Rangnick dipromosikan pada 2019 untuk menjadi direktur olahraga dan pengembangan untuk waralaba Red Bull, termasuk klub New York tersebut.
Pekerjaan terakhir Armas adalah pelatih kepala Toronto FC, posisi yang dia tinggalkan awal tahun ini.
Tak ketinggalan, psikolog olahraga berusia 46 tahun, Sascha Lense diyakini juga akan bergabung dengan Manchester United pekan ini. Konon dia akan bergabung dengan staf pelatih Setan Merah di bawah Rangnick, ketimbang masuk jajaran tim medis.
Pria asal Jerman eks itu telah meninggalkan posisinya sebagai psikolog olahraga di RB Leipzig pada 2018, setelah dia datang pada 2015 dan sempat bekerja dengan Rangnick.
Terakhir, Lense bertugas sebagai psikolog olahraga Schalke namun telah menganggur sejak awal tahun ini.