Suara.com - Pelatih Lazio, Maurizio Sarri tidak terkesan dengan penampilan timnya pssca diimbangi Udinese dengan skor 4-4 dalam laga pekan ke-15 Liga Italia, Jumat (3/12/2021) dini hari WIB.
Lazio selaku tuan rumah sempat tertinggal 1-3 di babak pertama. Gawang mereka dibobol Beto dua kali dan Nahuel Molina di Stadion Olimpico, Roma.
Namun secara luar biasa, Lazio mampu membalikan keadaan di babak kedua hingga unggul 4-3 sebelum kebobolan dari tendangan bebas pada masa injury time tepatnya pada menit ke-99.
“Kami kebobolan gol penyeimbang melalui tendangan bebas yang secara terang-terangan diberikan kepada tim yang salah, karena Soppy jelas menahannya dengan lengannya,” kata Sarri kepada Sky Sport Italia.
Baca Juga: Hujan Kartu Kuning di Laga Bologna vs Roma, Mourinho 'Serang' Wasit
“Babak pertama kami kacau, mungkin masih terpengaruh oleh bencana melawan Napoli. Kami berhasil menyamakan kedudukan 3-3 dan harus bermain dengan 10 orang."
"Kemudian ketiga lawan mendapat kartu merah, kami memimpin 4-3 dan saat itu permainan sepertinya sudah berakhir," tambahnya.
Meski tak senang dengan performa Ciro Immobile dan kawan-kawan khususnya di babak pertama, Sarri cukup senang melihat reaksi luar biasa Lazio pasca jeda.
“Masalahnya adalah, kita tidak perlu terus bereaksi terhadap kemunduran. Kami harus memiliki konsistensi dalam penampilan, pendekatan, dan fokus kami," kata Sarri.
"Sebaliknya, kami memiliki beberapa permainan di mana kami benar-benar berjalan dengan kosong. Ini tentang dimatikan secara mental.”
Baca Juga: Hasil Bola Tadi Malam: Liverpool Perkasa, Napoli Nyaris Terguling
Lazio memiliki kecenderungan untuk kebobolan melalui serangan balik yang cepat dan kini telah kebobolan 29 gol dalam 15 pertandingan Serie A, sebagaimana dikutip dari Football Italia.
“Kami memiliki momen ketika kami bermain sebagai tim, tetapi kami tidak melakukannya secara konsisten," keluh Sarri.
"Kami membuat terlalu banyak kesalahan saat bertahan, tetapi bukan hanya para pemain bertahan, karena membiarkan serangan balik seperti itu berarti gelandang kami juga tidak bisa mengopernya dengan baik."
“Sebuah tim yang tidak memiliki soliditas kemudian bisa menjadi sial, itulah yang terjadi pada kami malam ini.”