Suara.com - Aksi pengeroyokan wasit oleh pemain kembali mewarnai sepak bola Indonesia, dan kali ini Wanda Satria yang menjadi korban.
Pengeroyokan tersebut terjadi ketika Wanda Satria memimpin pertandingan Liga 3 antara PSTK Tanjungpinang vs Biram Dewa Tanjungpinang di Stadion Sri Tri Buana, Rabu (1/12/2021).
Wanda mengatakan, sebelum pemukulan terhadap dirinya, terjadi perdebatan antara dirinya dengan para pemain PSTK Tanjungpinang menyusul keputusannya mengesahkan gol Biram Dewa Tanjungpinang di menit 70. Ketika itu, Biram Dewa Tanjungpinang mencetak gol melakukan set piece.
"Namun karena memang ada kesilapan dari saya saat itu, awalnya saya sempat menganulir gol itu. Saat itu, karena penglihatan saya terhalang, saya merasa bahwa bola bukan masuk ke gawang melainkan memantul keluar setelah membentur tiang gawang PSTK Tanjungpinang," kata Wanda seperti dikutip suarabatam.id, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga: Viral Wasit Dikeroyok Pemain di Liga 3, Begini Reaksi Diego Michiels
Setelah itu, asisten wasit memanggil dan berdialog dan menjelaskan bahwa tendangan bebas yang dilakukan pemain Biram Dewa tersebut berujung gol.
Mendapat penjelasan dan melihat fakta bahwa bola memang masuk ke gawang, Wanda kemudian mengesahkan gol oleh tim Biram Dewa. Wanda juga menegaskan bahwa pada pertandingan itu, tim PSTK Tanjungpinang sebenarnya unggul dengan skor 3-2.
"Di sinilah pemain dan ofisial dari PSTK Tanjungpinang menyerbu saya, hingga kami berdebat di pinggir lapangan. Pada saat itulah mulai terjadi provokasi untuk melakukan pemukulan terhadap saya," ungkapnya.
Akibat penganiayaan tersebut, pertandingan pun dihentikan. Sementara Wanda meninggalkan stadion dengan pengawalan polisi.
"Seharusnya sih dilanjutkan hari ini, tapi dari tim Biram Dewa tampaknya sudah tidak mau melanjutkan pertandingan. Karena sebenarnya kedua tim juga tidak lolos ke babak selanjutnya, walau memenangkan pertandingan," paparnya.
Baca Juga: Jebolan Timnas U-16 Perkuat Indonesia All Star Lawan Duo Madrid dan Barcelona
Wanda juga menuturkan bahwa penganiayaan yang dialaminya hanya dilaporkan ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Kepri, untuk dilanjutkan ke PSSI Pusat.
Terkait peristiwa tersebut, Komite Eksekutif Asprov PSSI Kepri, Bambang akan melaporkan ke PSSI.
"Kami akan laporkan semua kejadian dan jalannya pertandingan ini ke PSSI," tegas Bambang.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait