Suara.com - Para pemain Bayern Munich, termasuk Alphonso Davies dan Thomas Mueller, mengaku tak habis pikir mengapa rekan mereka Robert Lewandowski tidak memenangkan Ballon d'Or yang tahun ini direbut pemain Paris Saint Germain (PSG) Lionel Messi untuk ketujuh kalinya.
Lewandowski kalah tipis mendapatkan Ballon d'Or karena cuma terpaut 33 poin di bawah Lionel Messi.
Banyak kalangan menganggap Lewandowski tidak beruntung mendapatkan penghargaan bergengsi ini mengingat dia justru tampil cemerlang selama 2021 dengan mencetak 64 gol untuk klub dan negaranya sehingga terus memecahkan rekor gol.
France Football memang memberikan penghargaan 'Striker of the Year' atau striker terbaik kepada Lewandowski sehingga tidak pulang dengan tangan hampa, tapi tak diragukan lagi dia sebenarnya nyaris mendapatkan anugerah itu.
Baca Juga: Lionel Messi Absen Latihan Usai Menangi Ballon d'Or Ketujuh
Berbicara lewat Instagram live, bek kiri Bayern asal Kanada, Alphonso Davies, tak bisa menutupi kegeraman dan kemarahannya atas apa yang terjadi pada rekan satu tim Robert Lewandowski itu.
"Saya tak mau membahas ini. Bagi saya itu tak masuk akal. Saya bilang begitu karena jika saya omong banyak maka banyak orang yang terluka hatinya," kata Davies seperti dimuat Antara.
"Lewandowski pantas memenangkan penghargaan itu. Paling tidak, beri orang ini Ballon d'Or sejak tahun lalu. Sunguh saya marah sekali. Saya ingin banting apa saja."
Rekan mereka, Thomas Muller, juga mengungkapkan perasaan yang sama.
"Dari sudut pandang seorang Bavaria, seorang Polandia dan seorang Jerman, pemberitaan Ballon d'Or kemarin malam itu sungguh mengecewakan," tulis Muller dalam akun LinkedIn miliknya.
Baca Juga: Kesal Lewandowski Tak Menang Ballon d'Or, Muller Minta Bayern Hancurkan Barcelona
"Sekalipun saya sudah agak lama dalam pekerjaan ini dan untuk itu tidak begitu kaget atas hasilnya yang mirip dengan Franck Ribery pada 2013, keseluruhannya membentuk atau menguatkan pandangan saya bahwa 'Kami punya pemain-pemain hebat di Bundesliga dan kami tak boleh menyembunyikannya. Namun demikian, sukses internasional yang ternyata jauh lebih penting untuk pengakuan global," papar Muller.