Suara.com - Presiden FIFA Gianni Infantino menuduh mereka yang menentang rencananya mengubah frekuensi Piala Dunia menjadi setiap dua tahun sebagai takut terhadap perubahan itu dan mereka hanya ingin mempertahankan status tinggi mereka dalam cabang olahraga ini.
Dalam konfederasi di Eropa dan Amerika Selatan yang menentang rencana mengubah siklus empat tahunan, Infantino mengatakan mereka tak ingin hal-hal berubah karena mereka berada di puncak olahraga ini.
Dia berbicara dalam kongres Konfederasi Sepak Bola Afrika di Kairo di mana negara-negara Afrika diperkirakan mendukung rencananya dalam mengubah ketuan-rumahan Piala Dunia diberikan setiap dua tahun.
![Presiden FIFA Gianni Infantino. [Dok.Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/26/64751-presiden-fifa-gianni-infantino.jpg)
“Mereka yang menentang adalah mereka yang berada di puncak. Itu terjadi dalam semua sektor kehidupan ketika ada reformasi dan perubahan, mereka yang berada di puncak tak ingin ada yang berubah karena mereka memang ada di puncak,” kata Infantino.
“Mereka takut seandainya ada perubahan karena posisi kepemimpinan mereka terancam," sambungnya seperti dikutip Antara dari Reuters.
Infantino menandaskan dengan meningkatkan frekuensi tuan rumah acara unggulan FIFA tersebut maka hal itu akan menawarkan peluang lebih banyak lagi kepada negara-negara di luar papan atas dunia.
“Kami perlu menawarkan peluang lebih besar untuk sepak bola dunia agar sepak bola Afrika bersinar di panggung dunia.”
Infantino mengatakan dia akan terus berkonsultasi mengenai pendapat tentang proposalnya tetapi tidak memberikan batas waktu untuk mengimplementasikanya.
UEFA mengatakan jadwal baru akan berdampak buruk kepada keseimbangan kompetisi lokal, domestik, kontinental, dan internasional.
Baca Juga: Beruntungnya Manchester United Dapatkan Ralf Rangnick, Mentor Klopp dan Tuchel
CONMEBOL, badan Amerika Selatan, mengatakan proyek itu "menjungkirbalikkan tradisi hampir 100 tahun sepak bola dunia".