Karier kepelatihan Rangnick yang telah dirinya asah saat masih menjadi pemain, lalu benar-benar diaplikasikan secara penuh di SC Korb pada 1988/1989.
Dia terus melatih di divisi bawah sepak bola Jerman selama beberapa tahun sebelum dia diberi kesempatan untuk mengelola mantan klubnya Stuttgart di Bundesliga tetapi dipecat setelah musim kedua yang sulit di klub.
Dia pindah ke Hannover dan mendapatkan promosi ke papan atas Jerman. Dia melamar untuk menjadi asisten manajer tim nasional Jerman tetapi kehilangan peran untuk Joachim Low.
Rangnick menikmati kesuksesan masa depan di Hoffenheim dan dua periode di Schalke. Dalam periode keduanya di Schalke, dia mempersembahkan Piala Jerman, Piala Super Jerman dan mencapai semi-final Liga Champions di mana mereka dikalahkan oleh Manchester United.
Pelatih asal Jerman itu keluar dari kepelatihan untuk sementara waktu selepas itu, sebelum menjabat direktur sepak bola untuk Red Bull Leipzig dan Salzburg, dengan tim Jerman naik dari divisi empat hingga ke Bundesliga di bawah bimbingannya.
Dia juga dikreditkan dengan mengawasi ekspansi mereka ke sepakbola Eropa, terutama dalam perekrutan pemain.
Rangnick mengelola Leipzig dalam dua periode di mana mereka mencapai promosi ke papan atas, menjadi runner up di Piala Jerman dan memantapkan diri sebagai tim reguler di Bundesliga.
Dia meninggalkan Leipzig tahun lalu setelah kepindahannya ke AC Milan gagal dan bergabung dengan Lokomotiv di musim panas.
Warisan Pembinaan
Baca Juga: Sriwijaya FC Bakal Hadapi Klub Para Sultan, Ini Pesan Gubernur Herman Deru
Rangnick dikenal sebagai 'profesor sepak bola' dan telah dipuji karena mempengaruhi pelatih modern Jerman seperti Jurgen Klopp, Thomas Tuchel, Ralph Hasenhuttl dan Julian Nagelsmann.