Suara.com - Manchester United dikabarkan telah menemukan pelatih pengganti Ole Gunnar Solskajer setidaknya selama enam bulan ke depan lewat sosok Ralf Rangnick. Apa yang bisa dibawa pelatih veteran asal Jerman itu?
Melansir The Athletic, Jumat (26/11/2021), Ralf Rangnick telah mencapai kesepakatan untuk menjadi manajer interim atau sementara Manchester United.
Ralf Rangnick akan dikontrak selama enam bulan sebagai pelatih interim sebelum diberikan jabatan yang lebih tinggi.
Ralf Rangnick telah meninggalkan pekerjaannya sebagai Direktur Olahraga dan Pengembangan di Lokomotiv Moskow untuk tawaran yang diberikan Manchester United.
Baca Juga: Manchester United Kontak Mantan Pelatih Barcelona Ernesto Valverde
Meski terbilang tak terlalu tenar layaknya manajer-manajer top saat ini seperti Jurgen Klopp hingga Pep Guardiola, Ralf Rangnick dipandang sebagai 'bapak baptis' pembinaan sepak bola modern di Jerman.
Sebelum menajabt Direktur Olahraga Lokomotiv Moskow, Ralf Rangnick pernah menangani Hannover, Schalke, Hoffenheim dan RB Leipzig.
Dia juga membawa klub Jerman yang kurang dikenal Ulm ke Bundesliga untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka pada awal abad ini.
Rangnick juga sukses besar sebagai direktur sepak bola. Dia memegang peran itu untuk Red Bull Salzburg dan RB Leipzig mulai 2012 dan seterusnya, sambil menjalankan tugas singkat sebagai manajer di Leipzig.
Setelah Rangnick mengambil peran itu, Leipzig naik dari liga regional — tingkat keempat — ke Bundesliga.
Baca Juga: Bawa MU ke 16 Besar Liga Champions, Michael Carrick Tetap Minus di Mata Paul Scholes
Lalu perubahan apa yang bisa dibawa seorang Ralf Rangnick ke Manchester United yang tengah terhuyung-huyung musim ini?
Pressing akan Jadi Kunci
Manchester United dianggap terlalu tampil pasif saat ditangani Ole Gunnar Solskajer khususnya musim ini. Masalah itu diniali dapat diselesaikan saat Rangnick menjabat.
Manchester United telah menjadi campuran antara malas dan arogan ketika tidak memiliki bola dalam beberapa tahun terakhir.
Di bawah Ole Gunnar Solskajer, Manchester United tidak melakukan pressing yang cukup intens meski secara garis besar kerap mengandalkan serangan balik.
Rangnick, yang dikenal karena perannya dalam evolusi 'gegenpressing' di era modern, kemungkinan tidak akan mentolerir itu, bahkan dalam sesi latihan.
Seluruh rencana permainannya dibangun di atas tekanan yang dilakukan di atas lapangan dan dengan tempo yang luar biasa cepat.
Demi bisa menjalankan filosofi dan skema tersebut, Rangnick harus mendongkrak kebugaran Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan dan agar lebih berkomitmen saat menguasai bola.
Menanamkan Identitas
Solskjaer bekerja dengan kemampuan terbaiknya di pucuk pimpinan Manchester United, tetapi secara taktik ia selalu berjuang untuk mengimbangi Pep Guardiola dan Jurgen Klopp.
United sering bermain di saat-saat tertentu dan tidak ada identitas yang jelas tentang bagaimana mereka ingin bermain sepak bola.
Keberhasilan tim sebagian besar datang melalui kecemerlangan individu, dan tidak ada pola permainan yang cukup jelas.
Tim Rangnick akan memiliki identitas yang paling jelas untuk bergerak maju. Selain tekanan, akan ada sepak bola serangan balik tempo tinggi yang telah terbukti sukses di seluruh Eropa dalam beberapa tahun terakhir.
Pemain seperti Mason Greenwood, Marcus Rashford dan Jadon Sancho kemungkinan akan menjadi penerima manfaat utama kehadiran Rangnick.
Meski demikian, harus dilihat bagaimana pelatih asal Jerman itu memanfaatkan kehadiran Cristiano Ronaldo yang secara usia dan fisik mungkin kesulitan untuk menerapkan filosfi yang dia inginkan.