Suara.com - Pemain Timnas Prancis dan Real Madrid Karim Benzema dinyatakan bersalah terlibat dalam percobaan pemerasan terhadap mantan rekan setimnya di tim nasional. Dinyatakan terlibat atas kasus pemerasan dengan rekaman seks itu, Rabu (24/11/2021), Benzema dijatuhi hukuman percobaan satu tahun penjara.
Dia juga didenda 75.000 euro (Rp1,2 miliar). Pengacara Benzema mengatakan pemain tersebut akan mengajukan banding atas putusan tersebut.
Benzema, yang telah membantah melakukan kesalahan, tidak berada di pengadilan di Versailles. Dia akan bermain untuk klub Real Madrid melawan tim Moldova Sheriff Tiraspol pada hari yang sama.
"Hasil ini sama sekali tidak sesuai dengan realitas peristiwa," kata pengacara Antoine Vey kepada wartawan sesudahnya seperti dikutip Antara dari Reuters.
Baca Juga: Pelatih AC Milan: Atletico Madrid Tidak Pernah Menyerah
Jaksa berpendapat bahwa Benzema telah mendorong Mathieu Valbuena untuk membayar sekelompok pemeras, untuk menjaga rekaman seksual yang gamblang itu keluar dari mata publik.
Mereka mengatakan Valbuena menerima panggilan pertama dari beberapa panggilan telepon yang mengancam akan mengekspos rekaman itu pada Juni 2015. Valbuena mengatakan kepada pengadilan bahwa jelas si penelepon menginginkan uang dan bahwa upaya pemerasan membuatnya takut akan karier dan tempatnya di tim nasional.
Benzema direkrut oleh tersangka pemeras untuk mendorong Valbuena membayar karena rekan setimnya terhenti, tambah jaksa.
Benzema dan Valbuena sama-sama kehilangan tempat mereka di tim nasional setelah skandal yang disebut "masalah rekaman seks" itu.
Benzema (33), yang telah bermain lebih dari 90 kali untuk negaranya, dipanggil kembali ke skuad Prancis untuk Piala Eropa 2020 yang digelar tahun ini.
Baca Juga: Prediksi Sheriff vs Real Madrid, Laga Grup D Liga Champions