Klopp dan Mourinho ada benarnya karena ketika sekalipun sudah diperkuat salah satu superstar sepak bola dunia Cristiano Ronaldo, United musim ini malah terpuruk.
Ada pula yang beranggapan sukses Solskjaer dua musim lalu lebih karena faktor individu pemain, bukan karena teamwork.
"Solskjaer sudah sering sekali diselamatkan oleh individu pemain yang membuat Manchester United bisa bangkit kembali," kata Louis Saha, mantan striker Man United, kepada BBC Radio seperti dikutip Reuters.
Sayangnya Solskjaer tak bisa terus mengandalkan dukungan individu pemain, sambung Saha.
Karena menggantungkan kepada individu pemain pula membuat Solskjaer menjadi terlihat pilih kasih sehingga dituding melakukan favoritisme oleh sejumlah pemainnya yang juga menganggap Solskjaer tak punya visi.
Sudah lama disfungsional
Bek tengah Eric Bailly kesal Solskjaer masih saja memasang Harry Maguire ketika MU kalah 2-4 melawan Leicester, padahal sang kapten tidak fit. Ronaldo kecewa berat oleh turunnya standar bermain timnya dan menilai rekan-rekan satu timnya terlalu gampang membuat kesalahan.
Yang lain mempertanyakan keputusan Solskjaer tak memainkan Donny van de Beek padahal Setan Merah dihadapkan kepada krisis di lapangan tengah. Mereka juga bersimpati kepada Jesse Lingard yang walau bermain cemerlang selama dipinjam West Ham United musim lalu, lebih sering didudukkan di bangku cadangan.
Keretakan dalam skuad bukan satu-satunya masalah Setan Merah. Klub ini juga sering pendek ingatan tapi tidak pernah tegas dalam memberikan penilaian.
Baca Juga: Manchester City Gerus Everton 3-0, Kembali ke Posisi Kedua Klasemen
MU lupa bahwa ketika dilatih David Moyes, Louis van Gaal dan Jose Mourinho yang merupakan pelatih-pelatih berpengalaman, tampil tidak konsisten dengan gaya bermain yang tidak jelas juga terjadi semasa ketiga pelatih pendahulu Solskjaer itu.