Suara.com - Kemenpora dan PSSI kembali menggalakan proses naturalisasi. Belakangan, nama-nama pemain keturunan ditengarai akan memperkuat Timnas Indonesia.
Baru-baru ini, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sudah menyodorkan empat nama yang akan berpindah kewarganegaraan. Keempatnya adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Kevin Diks.
Menaturalisasi pemain sepak bola di Indonesia bukan barang baru. Hal ini sudah terjadi pada 2010 dulu ketika Cristian Gonzales mendapat paspor Indonesia dan bisa membela Timnas di Piala AFF.
Meski demikian, menggunakan jasa pemain naturalisasi tak selamanya berujung bagus buat Timnas Indonesia. Alih-alih mendapatkan prestasi, mereka-mereka yang sudah lebih dulu dinaturalisasi malah melempem.
Baca Juga: Shin Tae-yong Tegaskan Latihan Keras Timnas U-18 Bukan Tanpa Tujuan
Berikut Bolatimes merangkum sejumlah pemain naturalisasi yang gagal bersinar bersama Timnas Indonesia:
1. Jhonny van Beukering
Van Beukering adalah satu pemain keturunan Belanda-Indonesia yang dinaturalisasi oleh PSSI. Ketika itu, dia mendapatkan paspor Indonesia pada 2012.
Van Beukering kemudian ikut andil bersama skuat Garuda pada Piala AFF 2012. Sayangnya, dia hanya mentas sebanyak 2 kali lantaran Timnas Indonesia gagal lolos dari babak penyisihan.
Setelah tak bersama Timnas Indonesia, nama Van Beukering tenggelam. Ia kemudian mudik ke Belanda untuk melanjutkan karier sepak bolanya.
Baca Juga: Jelang Hadapi Myanmar, Timnas Indonesia Jangan Lagi Buang-buang Peluang
Namun 2 tahun usai kembali ke negaranya, Van Beukering tersandung masalah. Pada 2014, kepolisian setempat menahannya karena diduga memiliki tanaman ganja di rumahnya.
Setelah tak lagi bermain sepak bola, kini Jhonny dikabarkan menjadi staf pelatih klub sepak bola amatir di Belanda bernama SC Veluwezoom U-13. Menariknya, ia dikabarkan rela tak dibayar sebagai pelatih karena klub tersebut merupakan klub tersebut dekat dengan keluarganya.
2. Tonnie Cusell
Sama seperti Van Beukering, Cusell juga mendapatkan paspor Indonesia pada 2012. Dia juga ikut mentas bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2012.
Yang membedakan Cusell dengan Van Beukering adalah ia tetap di Indonesia selama 2 tahun. Dia bermain untuk Barito Putera hingga 2014.
Namun, Cusell harus didepak tim berjulukan Laskar Antasari itu karena kariernya terus menurun. Padahal, Cusell sempat digadang-gadang menjadi pemain bintang.
Setelah itu, Cusell pulang ke negara asalnya, Belanda dan sempat bermain bersama klub amatir Belanda, Nieuw Utrecht 2015. Kemudian kariernya berlanjut ke klub amatir lainnya, yakni Ajax Zaterdag, di divisi lima Liga Belanda.
Pada awal Liga 1 2019, Tonnie sempat diisukan bergabung dengan Persija Jakarta, namun tampaknya hal tersebut hanya sebatas rumor.
3. Ruben Wuarbanaran
Ruben Wuarbanaran mendapatkan paspor Indonesia pada 2011. Ketika itu dia diproyeksi untuk SEA Games. Namun, kariernya bersama Timnas Indonesia U-23 hanya seumur jagung.
Meski gagal bersinar di Garuda Muda, Ruben sempat bergabung dengan Pelita Jaya selama satu musim, yakni hingga 2012. Sayang, bersama Pelita Jaya Ruben tak menampilkan performa apik.
Dua tahun kemudian Ruben dikontrak klub divisi terbawah Liga Jerman, SV Honnepel-Niedermormter. Di tim tersebut Ruben hanya sebagai pemain pengganti.
Seiring berjalannya waktu, karier Ruben Wuarbanaran justru terus menurun. Padahal, usianya masih masih cukup muda.
4. Bio Paulin
Paulin melegenda bersama Persipura. Pemain asal Kamerun ini juga sudah mencicipi sejumlah gelar bergengsi di sepak bola tanah air.
Pada 2015, Bio Paulin akhirnya mendapatkan paspor Indonesia. Dirinya kemudian beberapa kali mentas bersama skuat Garuda.
Namun, setelah itu Indonesia harus dibekukan FIFA. Seiring berjalannya waktu, permainan Bio Paulin terus menurun.
Kondisi tersebut membuat Bio Paulin tak pernah lagi mendapat panggilan ke tim nasional. Padahal, Bio Paulin tampil sangat gemilang saat membela Persipura Jayapura (2007-2017).
Van Dijk menjadi salah satu penyerang yang digadang-gadang akan bersinar bersama Timnas Indonesia. Pada 2014, dirinya resmi menjadi WNI.
Van Dijk menjalani debutnya bersama skuat Garuda kontra Arab Saudi. Ketika itu, Timnas Indonesia berlaga untuk Pra Piala Asia.
Namun, perlahan karier Van Dijk menurun. Sempat bermain untuk Persib Bandung dan tenar di Bumi Pasundan, Van Dijk tak mampu bertahan di level tertinggi.
Setelah tak lagi bermain di Liga Indonesia, Sergio van Dijk jarang muncul di pemberitaan sepak bola Indonesia. Terakhir, ia memutuskan pulang ke kampung halamannya di Belanda. Terbaru, selain belajar jadi pelatih, Van Dijk menyibukkan diri sebagai agen pemain.
Maitimo resmi menjadi WNI satu hari jelang babak penyisihan grup Piala AFF 2012. Pemain yang dulunya punya paspor Belanda ini menjalani debut bagi skuat Garuda saat menghadapi Laos pada 21 November 2012.
Dalam pertandingan tersebut, Maitimo mampu bermain apik dengan mencetak gol pertama Timnas Indonesia. Namun, karier Maitimo di Timnas Indonesia kurang lebih hanya berlangsung hingga 2015.
Setelah itu, ia jarang mendapat panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Padahal, Maitimo terbilang bagus jika bermain di level klub.
Di level klub, ia pernah membela Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Arema, Persib Bandung, Persija Jakarta, PSIM Yogyakarta, PSM Makassar, dan kini Persita.
Kontributor: Kusuma Alan